Bursa kerja: Gelandang Persib Sama Sekali Tak Sungkan Hadapi Mantan Klub

Bursa kerja: Gelandang Persib Sama Sekali Tak Sungkan Hadapi Mantan Klub


Gelandang Persib Sama Sekali Tak Sungkan Hadapi Mantan Klub

Posted: 13 Oct 2014 03:34 PM PDT

Persib akan menghadapi tuan rumah Persebaya, sore nanti.

Klub

Pemain Bintang

Gelandang Persib, M Taufiq (www.persib.co.id)

VIVAbola – Gelandang Persib Bandung, Muhammad Taufiq mengaku siap dimainkan saat menghadapi mantan klubnya, Persebaya Surabaya pada laga ketiga babak 8 besar grup L di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa sore 14 Oktober 2014.

Taufiq sebelumnya dikabarkan mengalami cedera dan belum dipastikan bakal dimainkan atau tidak. Staf medis Maung Bandung masih melakukan observasi kepada dia. Namun, pemai 27 tahun ini tetap menjalani sesi latihan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Senin 13 Oktober 2014.

Bagi Taufiq, Persebaya adalah klub yang memiliki ikatan emosional cukup kuat. Lahir di Tarakan, Kalimantan Utara, Taufiq besar dan tumbuh di Kota Surabaya. Karier sepak bolanya pun dimulai di Kota Pahlawan. Karena itu, laga Persebaya melawan Persib sama dengan momentum kepulangan gelandang bertubuh mungil tersebut, tapi dengan status sebagai musuh.

Taufiq menegaskan tak sungkan dan tidak akan bermain setengah hati meski lawan yang dihadapinya adalah Persebaya. "Saya siap berjuang keras lagi untuk Persib agar bisa menang lagi," ujarnya.

"Ini pertandingan yang sangat penting dan jadi kesempatan buat kita untuk menambah poin. Sebab hanya tambahan poin, terutama kemenangan, kita bisa lolos ke semifinal," tambahnya.

Sementara itu, Dokter Tim Persib, Rafi Ghani belum memberikan rekomendasi kepada pelatih Djadjang Nurdjaman untuk memainkan Taufiq atau memintanya diistirahatkan.

Selain Taufiq, pemain lain yang masuk daftar cedera adalah Firman Utina dan Hariono. "Kita lihat perkembangannya sampai besok, mudah-mudahan tidak ada kendala dan cukup siap dimainkan," paparnya.

Lihat berita menarik lainnya dengan mengklik tautan ini.

© VIVAbola

BERITA TERKAIT

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Ini Beda Indonesia dan Malaysia Mengurus Haji

Posted: 13 Oct 2014 03:34 PM PDT

VIVAnews - Dalam penyelenggaraan ibadah haji, lazim suatu negara berbagi pengalaman dengan negara lain yang sama-sama mengirimkan puluhan ribu bahkan ratusan ribu warganya ke tanah suci. Seperti yang dilakukan Malaysia. Dipimpin Datuk Sayid, Malaysia mengirim timnya berkunjung ke Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Mekah.

Tim penyelenggara Haji Malaysia dan Indonesia yang dipimpin Kepala Daerah Kerja Mekah Endang Jumali pun saling berbagi pengalaman agar penyelenggaraan ibadah haji kedua negara bisa lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang. Pertemuan kedua tim berlangsung selama dua hari.

Menurut Endang kepada tim Media Center Mekah, ada beberapa kesamaan dan perbedaan penyelenggaran haji antara kedua negara. Persamaan kedua negara, yang pertama mendaftar yang pertama kali dilayani berhaji. Namun Endang mencatat banyak perbedaan di antara kedua negara.

Pertama,
waktu tunggu di Malaysia mencapai 63 tahun, sementara Indonesia bervariasi antara sembilan sampai 20 tahun tergantung daerahnya.

Kedua, biaya haji Malaysia US$ 5.000, sementara Indonesia hanya US$ 3.200.

Ketiga, biaya haji khusus (ONH Plus) di Malaysia termahal US$ 53.000, sementara Indonesia US$ 23.000.

Keempat, kuota haji Malaysia 27.900 orang, sementara Indonesia 5,6 kali lipatnya yakni 155.200 orang untuk haji reguler.

Kelima,
jumlah penerbangan jemaah haji Malaysia 64 penerbangan dan tujuh embarkasi, sementara Indonesia mencapai 371 penerbangan di 13 embarkasi.

Keenam,
jumlah penginapan yang disewa Malaysia hanya sembilan penginapan dan jaraknya dekat dengan Masjidil Haram, sementara Indonesia ada 119 hotel yang letaknya lebih jauh dari Masjidil Haram.

Ketujuh, biaya hotel Malaysia 7.000 riyal per orang, sementara Indonesia 4.900 riyal per orang.

Kedelapan,
pembiayaan haji Malaysia bisa dilakukan fleksibel, sementara Indonesia harus diputuskan DPR.

Menurut Endang, khusus mengenai penginapan dan pemondokan, Malaysia bisa memperoleh lebih baik karena memang biaya lebih besar dibanding Indonesia. Hal lain yang membuat Malaysia bisa lebih cepat memutuskan soal pondokan dan biaya lainnya, karena Indonesia harus menunggu keputusan DPR, sementara Malaysia bisa kapan saja tanpa harus diputuskan DPR.

Bahkan Malaysia bisa menyewa penginapan tiga sampai lima tahun sekaligus, sementara Indonesia setiap tahun harus dinegosiasi lagi karena menunggu keputusan DPR.

Selain itu, kata Endang, Malaysia juga menerapkan pola ideal bagi jemaah dalam masalah penginapan. Maksudnya tingkat hunian penginapan harus nyaman bagi jemaah dan tidak dibuat terlalu berjejal. Sementara Indonesia harus sesuai tasrikh (izin). Misalnya, kapasitas hotel 1.000 orang, maka Malaysia bisa memuatnya hanya untuk 700 orang. Sementara jika Indonesia menguranginya dianggap pemborosan.

Meski begitu, Malaysia kagum karena Indonesia berhasil menyewa hotel yang sebenarnya mereka incar. "Kami jago negosiasi namun tidak punya uang," kata Endang kepada tim dari Malaysia tersebut.

Malaysia juga cukup kagum dengan Indonesia yang mampu memberikan pelayanan terpadu kepada jemaah haji yang jumlahnya besar. "Mereka tidak menemukannya di penyelenggaraan haji negara lain seperti di Turki, India atau Pakistan," katanya. Indonesia mampu menyelenggaraan haji mulai dari Tanah Air, penyelenggaraan transportasi, penjemputan, penempatan jamaah haji hingga pemulangan.

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Ganggu Pertandingan, Anjing "Diusir" dengan Penuh Kasih Sayang

Posted: 13 Oct 2014 03:16 PM PDT

Perlakukan kontras terjadi di Liga Argentina.

Pemain Quilmes, Jonathan Zacaria, menggendong anjing. (Youtube)

VIVAbola - Binatang masuk ke satu pertandingan sepakbola bukanlah jadi hal baru. Namun, yang berbeda adalah bagaimana cara seorang pemain atau ofisial menyingkirkan binatang tersebut, agar pertandingan bisa kembali dilanjutkan. 

Hal tersebut terjadi di pertandingan lanjutan Primera Division Argentina, antara tuan rumah Belgrano dan Quilmes, Minggu 12 Oktober 2014. Di tengah-tengah laga, seekor anjing hitam masuk ke lapangan dan berlari-lari kecil, yang membuat wasit tak melanjutkan permainan. 

Bek Quilmes, Leonel Bontempo, kemudian sedikit menunduk dan mengulurkan tangan, layaknya seseorang yang menyambut hewan peliharaannya. Dengan penuh kelembutan, Bontempo pun mengelus-elus leher dan badan anjing yang kini dalam posisi diam di tempat.

Pemain Quilmes lainnya, Jonathan Zacaria lalu datang menggendong anjing tersebut, seraya membawanya ke pinggir lapangan. Meskipun salah seorang rekannya meminta agar si anjing dibawa keluar dengan cepat, Zacaria tetap berjalan tenang, seakan tak mau menyakiti. 

Anjing tersebut akhirnya diberikan kepada ofisial di pinggir lapangan dan wasit pun kembali melanjutkan pertandingan. Pada akhirnya, laga itu berakhir imbang dengan skor 1-1. Demikian dilansir Dirty Tackle. 

Hal tersebut jelas berbeda dengan yang terjadi pada kompetisi di Argentina lainnya pada Juni 2013. Ketika itu, pemain bernama Jose Jimenez memperlakukan anjing dengan brutal. Dia mencekik leher sang anjing dan melemparkannya ke arah tribun, dan malah mengenai pagar.

Atau di Liga Kolombia pada 2011, saat bek Deportivo Pereira, Luis Moreno, menendang burung hantu yang terkapar di lapangan, hingga akhirnya mati. Dia mendapat banyak kecaman dan dicap sebagai pembunuh. Akibat tindakannya, Moreno mendapat sanksi kerja sosial. (one)

© VIVAbola

BERITA TERKAIT

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Bursa kerja: Gelandang Persib Sama Sekali Tak Sungkan Hadapi Mantan Klub cari kerja