Bursa kerja: Australia Memata-matai Indonesia Sejak Tahun 1954

Bursa kerja: Australia Memata-matai Indonesia Sejak Tahun 1954


Australia Memata-matai Indonesia Sejak Tahun 1954

Posted: 19 Nov 2013 03:02 PM PST

VIVAnews – Aktivitas spionase Indonesia terhadap Australia bukan hal baru. Hal itu diungkapkan oleh pengamat pertahanan Australia Philip Dorling dalam analisisnya di harian Australia The Sydney Morning Herald, 18 November 2013.

"Australia telah memata-matai Jakarta sejak lama. Kedutaan Australia di Jakarta adalah pos Badan Intelijen Australia yang pertama di luar negeri. Pos itu didirikan pada tahun 1954, dan Australia selalu menempatkan Indonesia pada prioritas utamanya," kata Dorling.

Buku harian yang tak dipublikasikan milik salah satu Duta Besar Australia untuk RI, Sir Walter Crocker, menunjukkan bahwa Badan Intelijen Australia (Defence Signals Directorate) secara rutin memecah sandi rahasia diplomatik Indonesia sejak pertengahan tahun 1950.

Pada tahun 1960-an, Badan Intelijen Inggris (GCHQ) bahkan membantu DSD "membongkar" mesin sandi rahasia Hagelin buatan Swedia yang dipakai Kedutaan Indonesia di Canberra, Australia.

Tahun 1970, fasilitas radio DSD di Shaol Bay di luar Darwin, Australia, memantau komunikasi militer Indonesia. Dari hasil penyadapan itu, Australia memperoleh peringatan dini mengenai niat Indonesia menginvasi Timor Timur.

Tahun 1999, laporan rahasia DSD mengenai Indonesia dan Timor Timur bocor. Laporan itu menunjukkan intelijen Australia masih mempunyai akses luas terhadap komunikasi militer Indonesia, bahkan rakyat sipil di negeri itu. Oleh sebab itu pembakaran ibu kota Timor Timur, Dili, oleh tentara Indonesia pada September 1999 tidak lagi mengejutkan intelijen Australia.

Dorling mengatakan, setiap Perdana Menteri Australia sejak Robert Menzies telah sepenuhnya diberitahu mengetahui luas cakupan penetrasi DSD terhadap wilayah diplomatik Indonesia, militer RI, serta komunikasi sipil di negeri itu yang terus meningkat. Menzies menjabat sebagai PM Australia pada periode 1949-1966.

Hubungan Indonesia dan Australia berada di masa keemasan saat Paul Keating menjadi Perdana Menteri Australia. Keating mengambil langkah diplomatik jitu dengan mendekati langsung Presiden Soeharto yang saat itu berkuasa. Dengan kedekatan personal antara keduanya, Keating tahu betul arah pemikiran Soeharto atas diplomasi regional RI.

Ada alasan lain kenapa PM Keating mampu menjaga hubungan baik dengan Soeharto. Ia membagi informasi yang didapat intelijen Australia mengenai Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Ketika itu, DSD berhasil menyadap ruang kabinet Malaysia.

Aktivitas pengintaian yang dilakukan DSD terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, istrinya, dan sejumlah pejabat tinggi RI, menurut Dorling dilakukan untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai pandangan politik dan hubungan personal SBY. Semua itu diperlukan oleh analis intelijen dan pembuat kebijakan Australia.

Operasi penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia dilakukan dari fasilitas rahasia mereka yang berlokasi di Kedutaan Besar Australia di Jakarta, dan merupakan bagian dari program intelijen 'Lima Mata' yang lebih luas dengan kode 'STATEROOM.' Kolaborasi intelijen 'Lima Mata' mencakup Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru, Kanada, dan Australia.

Operasi intelijen itu disebut bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai ancaman teroris. Namun mantan agen intelijen Australia mengatakan kepada media Australia, Fairfax, bahwa fokus penyadapan itu sesungguhnya menyasar data intelijen di bidang politik, diplomatik, dan ekonomi.

"Pertumbuhan pesat jaringan telepon seluler adalah berkah besar, dan elite politik di Jakarta amat cerewet. Mereka bahkan tetap mengoceh meski curiga disadap oleh intelijen mereka sendiri," kata mantan agen intelijen Australia itu.

Pada akhirnya meskipun terbongkarnya spionase Australia terhadap Indonesia menyebabkan rasa malu yang teramat besar bagi Negeri Kanguru, Dorling menyimpulkan Australia tak akan berhenti melakukan aksi spionase.

Sementara itu, Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan pemerintah manapun di dunia punya tugas utama melindungi negaranya dan mengedepankan kepentingan nasional. "Setiap pemerintah mengumpulkan informasi, dan mereka (Indonesia) pun tahu bahwa pemerintah negara lain melakukan hal serupa," ujar Abbott.

Sebagai perdana menteri, Abbott harus memastikan keselamatan setiap warganya. "Itu sebabnya kami mengumpulkan informasi intelijen," ujarnya. Namun Abbott menjamin informasi yang diperoleh Badan Intelijen Australia tak akan digunakan untuk hal buruk.

Apapun, Presiden SBY terlanjur murka. "Tindakan (penyadapan oleh) Amerika Serikat dan Australia jelas telah merusak kemitraan strategis dengan Indonesia sebagai sesama negara penganut sistem demokrasi. Indonesia menuntut Australia memberikan jawaban resmi yang dapat dipahami publik terkait isu penyadapan terhadap Indonesia," kata SBY. (eh)

Baca juga:

SBY dan Pejabatnya Disadap Australia, Begini Cara RI Membalas

Ini Aksi Spionase Australia di Tanah Indonesia

Pakar Pertahanan Australia: Canberra Tak Pernah Percaya Jakarta

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Deretan Selebriti Indonesia yang Mengalami Kekerasan Fisik

Posted: 19 Nov 2013 02:56 PM PST

Bella Luna (twitter.com/bellalunaferlin)

Bella Luna (twitter.com/bellalunaferlin)

VIVAlife - Tindakan kekerasan dan penganiayaan acap kali terjadi di kalangan selebritis, tak hanya di luar negeri namun juga di dalam negeri. Dunia hiburan Indonesia pun memiliki sederet nama-nama selebriti yang pernah mengalami kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh orang terdekat mereka seperti kekasih bahkan suami sendiri.

Berikut adalah beberapa selebriti tanah air yang pernah mengalami kekerasan dan tindakan penaniayaan:

Ardina Rasti

Kasus Ardina Rasti yang melaporkan mantan kekasihnya, Ezza Gionino atas tudingan penganiayaan sempat menjadi berita heboh di dunia hiburan tanah air. Rasti melaporkan Ezza ke Polres Jakarta Selatan pada Oktober 2012.

Ibunda Rasti, Erna Santoso menyatakan anaknya tak hanya sekali mendapat perlakuan kasar dari pesinetron Putih Abu-Abu itu. Akhirnya Rasti melaporkan Ezza dengan membawa bukti-bukti berupa visum dan beberapa keterangan saksi.

Percekcokan terjadi karena isu perselingkuhan yang dilakukan Rasti, namun Rasti pun membantah hal tersebut. Kasus tersebut sudah masuk meja hijau, pada April 2013 Ezza menjalani sidang perdananya. Setelah menjalani beberapa kali sidang, akhirnya Ezza divonis 7 bulan penjara.

Cornelia Agatha

Tindakan KDRT pun dialami oleh aktris Cornelia Agatha. Lia begitu ia akrab disapa, menyambangi Polda Metro Jaya untuk mengadukan mantan suaminya Sony Lawlani tentang KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang menimpanya.

Ratu Vita, pengacara yang mendampingi Lia mengatakan, peristiwa KDRT yang dilakukan mantan suami terjadid i kediaman Lia. Lia mengaku mengalami kekerasan saat dirinya masih berpacaran hingga berumah tangga. Namun ia mengaku menutupi itu semua karena rasa cintanya yang besar untuk sang mantan suami.

"Karena cukup lama, sudah dari 9 tahun kita pacaran, dia sering melakukan hal itu (kekerasan), dan itu semua saya tutupi, karena saya mencintai dia jadi saya tutupi," ujarnya.

Joy Tobing

Penyanyi Joy Tobing pun mengalami hal serupa seperti Cornelia Agatha. Pernikahannya dengan Daniel Sinambela diwarnai dengan KDRT, sehingga ia terpaksa menggugat cerai suaminya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Mereka bahkan sudah pisah rumah sejak setahun lalu, dan Daniel kedapatan kembali tinggal bersama mantan istrinya. Namun, ada dugaan lain di balik alasan itu. Juara Indonesian Idol itu juga dikabarkan mengalami KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).

Joy menceritakan masa-masa kelam saat masih berumah tangga dengan suaminya, Daniel. Dalam acara Seputar Obrolan Selebritis, Joy menceritakan bagaimana ia mengalami KDRT. Berbagai kekerasan fisik dari Daniel pernah diterimanya."Dia pukul dan dorong, bahkan ludahi aku," ujarnya menangis.

Joy pun menunjukkan foto wajah memarnya usai mendapat KDRT dari sang suami. Pada Oktober 2013, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akhirnya mengabulkan permohonan perceraian yang diajukan Joy Tobing. Joy pun resmi berstatus janda dan hak asuh anak semata wayangnya, Joshua jatuh ke tangan Joy. 

Bella Luna

Kasus kekerasan yang baru-baru ini menjadi juga dialami oleh pesinetron Bella Luna. Ia mengaku dianiya kekasihnya berinisial R.

Menurutnya, R melakukan kekerasan saat keduanya berada di kamar kos-kosan Bella. "Selama tiga jam, dari pukul 6-9, saya dianiaya. Awalnya dimulai dari omongan keras, lalu tamparan, lalu tendangan, tampar berulang kali," kata Bella.

Akibat penganiayaan itu, ia mengalami lebam di sekujur lengan, bagian wajah dan beberapa bagian tubuh lainnya. Karena penganiayaan ini, Bella pun telah melaporkannya pada pihak kepolisian.

Bella mengaku mengalami trauma akibat dianiaya sang kekasih. Ia tak ingin melanjutkan hubungannya dengan kekasih. Saat R menyatakan ingin berdamai, Bella dengan tegas menyatakan, menutup pintu damai dengannya.

"Aku nggak mau damai, dia sebaiknya dapat pelajaran dulu. Ya mungkin semacam hukuman yang setimpal. Aku ikuti saja proses hukum yang kini sedang berjalan," ucapnya. (umi)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Isu Penyadapan: Australia Penyumbang Defisit Perdagangan Terbesar Kelima

Posted: 19 Nov 2013 02:45 PM PST

VIVAnews - Hubungan diplomatik Indonesia dan Australia menghangat, setelah media massa internasional menulis penyadapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para menterinya pada 2009. Aksi itu memicu reaksi keras pemerintah Indonesia, dan langsung memanggil pulang Dubes Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, dari Canberra.

Namun, pejabat ekonomi pemerintah menyatakan bahwa hubungan bisnis kedua negara diperkirakan tidak terpengaruh, meski muncul kabar penyadapan tersebut.

"Menurut saya, itu tidak terpengaruh. Indonesia bangsa yang besar dan bermartabat. Reaksi pemerintah dan masyarakat dalam batas kewajaran internasional," kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi, ketika dihubungi VIVAnews di Jakarta, Selasa 19 November 2013.

Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, pun mengatakan, tidak ada kerja sama ekonomi bilateral di bidang keuangan yang penting dilakukan dengan Australia. Bambang mengungkapkan, kerja sama bisnis antara kedua negara yang paling sensitif adalah mengenai peternakan sapi.

"Tapi, soal itu bisa ditanya ke pihak yang terkait dengan urusan sapi," ujarnya.

Dia mengatakan, aksi penyadapan tersebut tidak akan mempengaruhi hubungan kerja sama ekonomi antara kedua negara. Karena, permasalahan tersebut lebih ke arah politik.

"Banyak negara yang bermusuhan. Bisnisnya tetap jalan. Bukan berarti bisnisnya langsung mati, kecuali memang ada embargo atau blokade.," ungkapnya.

Terkait dengan perjanjian perdagangan, dia mengatakan, hingga saat ini belum ada dampak yang terasa. "Sejauh ini kami belum lihat dampaknya," ujarnya.

Sekadar diketahui, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2013 mengalami defisit US$6,26 miliar. Neraca perdagangan migas defisit US$9,74 miliar, sedangkan nonmigas surplus US$3,48 miliar.

Menurut data yang diterima VIVAnews, Australia tercatat sebagai salah satu negara penyumbang defisit dalam neraca perdagangan Indonesia. Negeri Kanguru ini menduduki peringkat kelima penyumbang defisit setelah China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.

Pada periode Januari-September 2013, Australia menyumbang defisit sebesar US$1,5 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar US$200 juta dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk sektor nonmigas, di luar ASEAN dan Uni Eropa, Australia masih menjadi negara tujuan ekspor selain China, Jepang, Amerika Serikat, dan India. Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Australia tercatat US$240 juta pada September 2013.

Sementara itu, pada perdagangan Januari-September 2013, ekspor nonmigas Indonesia ke Australia mencapai US$2,03 miliar. Jumlah ini merosot dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$2,46 miliar.

Untuk impor nonmigas, Australia menyumbang US$373,4 juta. Pada Januari-September 2013, nilai impor nonmigas dari Australia sebesar US$3,52 miliar. Jumlah ini turun 6,18 persen dibanding impor pada periode sama 2012 sebesar US$3,75 miliar.                                       

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Bursa kerja: Australia Memata-matai Indonesia Sejak Tahun 1954 cari kerja