Bursa kerja: Menang Besar, Andik Menilai Timnas U-23 Sudah Kompak

Bursa kerja: Menang Besar, Andik Menilai Timnas U-23 Sudah Kompak


Menang Besar, Andik Menilai Timnas U-23 Sudah Kompak

Posted: 22 Nov 2013 03:08 PM PST

Tadi malam, Timnas U-23 mencukur Papua Nugini 6-0.

Pemain Bintang

Berita Terkait

Pesepakbola Indonesia Andik Vermansyah berusaha melewati penjaga gawang lawan. (VIVAbola/Anhar Rizki Affandi)

VIVAbola - Gelandang Timnas Indonesia U-23, Andik Vermansyah, bersyukur dengan kemenangan 6-0 atas Timnas Papua Nugini U-23. Menurutnya, rekan-rekan setimnya sudah memperbaiki permainan mereka dibanding ketika melawan Laos.

Soal permainan Timnas U-23 secara keseluruhan, Andik menilai sejauh ini sudah lebih kompak. Apalagi dengan waktu latihan bersama yang cukup banyak, dia berharap saat bermain di SEA Games 2013 di Myanmar, Garuda Muda bisa tampil maksimal.

"Alhamdulilah kami diberi kemenangan besar. Ini berkat kerja keras. Mungkin rekan-rekan memperbaiki penampilannya dari yang kemarin," urai Andik kepada wartawan.

"Insya Allah bisa (juara) di SEA Games. Tim sudah kompak. Ada perkembangan daripada kemarin," ujar pemain berusia 21 tahun ini menambahkan.

Sementara itu, terkait performa secara individual, Andik membiarkan orang lain yang menilai. Pemain kelahiran Jember, Jawa Timur ini juga terkejut bisa menciptakan dua gol dan dua assist dalam dua pertandingan di MNC Cup.

"Mungkin yang menilai orang lain soal performa saya dan tim. Tapi saya cukup puas. Kami dapat hasil yang maksimal," bebernya.

"Ya, saya tidak pernah memprediksinya (mencetak dua gol dan dua assist). Yang penting tim kita menang lagi besok," tutupnya.

Lihat artikel menarik lainnya di tautan ini.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Menlu Marty Natalegawa, Dihina Tapi Disegani Australia

Posted: 22 Nov 2013 03:06 PM PST

VIVAnews – Marty Natalegawa. Nama ini tak asing di kancah diplomasi internasional. Sebelum ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Luar Negeri RI tahun 2009, Marty adalah Duta Besar RI untuk PBB.

Pria berkacamata yang juga pernah menjadi Duta Besar RI untuk Inggris itu punya karir diplomatik yang terentang panjang sejak 1986 – ketika ia masih menjadi staf Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri.

Kiprah dan keahlian Marty di dunia internasional tak perlu diragukan lagi. Namun di tengah ketegangan diplomatik antara Jakarta dan Canberra, ia tiba-tiba dihina oleh salah satu politisi Australia.

"Permintaan maaf yang dituntut dari Australia oleh seorang pria yang mirip dengan bintang porno Filipina tahun 1970-an, secara etis memang sesuai," tulis Penasihat Senior Partai Liberal, Mark Textor, di akun Twitter-nya, Kamis 21 November 2013.

Pernyataan itu bagai bumerang pagi penulisnya. Terlebih, Textor berasal dari partai pimpinan Perdana Menteri Tony Abbott yang kini tengah menghadapi tekanan luas dari publik Australia untuk segera menyelesaikan perselisihan dengan Indonesia. Sydney Morning Herald melansir, petinggi Partai Liberal langsung memerintahkan Textor untuk tutup mulut dan tak banyak berulah. Mayoritas publik Australia bahkan ingin dia dipecat saja dari Partai Liberal.

Textor pun meminta maaf kepada Indonesia atas twitnya yang bernada melecehkan. "Kicauan saya tidak ditujukan kepada individu tertentu. Maaf dari saya kepada Indonesia. Twitter memang bukan tempat untuk berdiplomasi," tulis dia, juga lewat Twitter. Sementara twit kontroversialnya yang menyindir Marty telah ia hapus pada hari yang sama ketika ia menulisnya.

Marty sendiri tak peduli dengan hinaan Textor. Menurut Marty, komentar Textor tidak berbobot sehingga tidak perlu ditanggapi. "Itu sudah mencerminkan betapa dia putus asa," kata Marty di Jakarta.

Disegani

Marty sesungguhnya tak asing dengan Australia, bahkan amat mengenal negeri itu. Ia mengambil studi doktoralnya di Australian National University (ANU), Canberra. Tahun 1993, ia meraih Doctor on Philosophy in International Relations dari ANU.

Belum lama ini, Juli 2013, Marty dan mantan Menlu Australia Bob Carr bahkan dianugerahi Doktor Honoris Causa dalam bidang Hubungan Internasional oleh Macquarie University di New South Wales, Sydney.

Pakar keamanan Australia dari ANU, Profesor Michael Wesley, mengatakan Marty amat paham dengan psikologi politik Australia. Wesley berpendapat Marty sengaja menggertak pemerintahan baru Australia dengan pernyataan-pernyataan kerasnya – bahkan sebelum Presiden SBY menghentikan kerjasama militer dan intelijen dengan Canberra Rabu kemarin.

"Marty Natalegawa adalah diplomat yang amat berpengalaman. Dia tahu pemerintahan di Canberra masih baru berjalan dua bulan. Di sana ada perdana menteri dan menteri luar negeri yang tidak berpengalaman," kata Wesley.

Wesley mengatakan, diplomasi tak selalu soal negosiasi yang mulus dan pesta koktail. "Diplomasi kerap merupakan persaingan yang brutal, bahkan di antara kawan dan sekutu. Kemampuan untuk mengeksploitasi sedikit saja kelemahan lawan, sama berharganya dengan emas, sebab kelemahan itu dapat dijadikan senjata bagi pemerintah yang sedang saling bermanuver," kata Wesley dalam analisisnya di The Guardian.

Namun di balik semua itu, Wesley yakin Indonesia amat paham betapa berharganya membangun suatu hubungan yang kuat dan pragmatis dengan Australia.

Baca juga:

SBY dan Pejabatnya Disadap Australia, Begini Cara RI Membalas

PM Abbott Hadapi Tekanan, Akankah Australia Minta Maaf ke RI?

Ini Aksi Spionase Australia di Tanah Garuda

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Ini Dia Satu-satunya Wanita dalam Daftar Orang Terkaya RI

Posted: 22 Nov 2013 03:02 PM PST

VIVAnews - Kartini Muljadi, pendiri kantor pengacara Kartini Muljadi dan Rekan, menjadi satu-satunya wanita yang masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi majalah ekonomi terkemuka Forbes Asia.

Forbes Asia untuk pertama kalinya melansir 50 orang terkaya di Indonesia dan akan mengeluarkan rilis dan cerita lengkap daftar 50 orang terkaya Indonesia itu pada 2 Desember 2013.

Dikutip dari laman Forbes Asia, Jumat 22 November 2013, pendiri dan pemilik Grup Djarum, R Budi dan Michael Hartono, masih menempati urutan pertama dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia itu. Kekayaan orang terkaya di Indonesia itu mencapai US$15 miliar atau sekitar Rp174,8 triliun.

Sementara, Ciliandra Fangiono, pengusaha yang bergerak di bidang kelapa sawit menjadi triliuner termuda RI. Pria dua anak ini baru berusia 37 tahun dan menempati orang terkaya nomor 17 di Indonesia dengan jumlah kekayaan mencapai US$1,7 miliar atau sekitar Rp18,7 triliun.

Yang menarik, dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia itu, hanya ada satu wanita yang mampu bertengger diantara pria-pria terkaya. Kartini Muljadi bisa menjadi inspirasi wanita-wanita Tanah Air yang berkiprah di dunia bisnis.

Wanita 83 tahun tersebut berada pada peringkat ke-19 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia dengan jumlah kekayaan mencapai US$1,42 miliar atau sekitar Rp15,62 triliun.

Ibu tiga anak ini mendirikan Kartini Muljadi dan Rekan, sebuah firma hukum pada 1990. Kartini mengaku gemar membaca berbagai buku agama dan buku-buku profesional.

Putranya, Handojo, mendirikan Tempo Scan, perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi. Kartini juga memiliki saham di perusahaan putranya tersebut. (umi)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Bursa kerja: Menang Besar, Andik Menilai Timnas U-23 Sudah Kompak cari kerja