Bursa kerja: Lawan Malaysia di Semifinal, Momentum Indonesia "Buang Sial"

Bursa kerja: Lawan Malaysia di Semifinal, Momentum Indonesia "Buang Sial"


Lawan Malaysia di Semifinal, Momentum Indonesia "Buang Sial"

Posted: 17 Dec 2013 03:34 PM PST

Indonesia kalah dari Malaysia pada beberapa laga terakhir.

Berita Terkait

Indonesia akan menghadapi Malaysia di babak semifinal SEA Games 2013 (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

VIVAbola - Indonesia akan kembali bertemu Malaysia di semifinal SEA Games 2013, Myanmar. Pertandingan akan digelar pada Kamis, 19 Desember 2013 di Stadion Zayyarthiri, Nay Pyi Tiaw, Myanmar.

Menghadapi Malaysia, banyak PR besar yang harus diselesaikan oleh Indonesia. Pelatih Rahmad Darmawan kini harus bisa menekan ego para pemain Garuda Muda.

Dari empat pertandingan yang sudah dijalani di fase Grup B, para pemain kerap kali menampilkan skill individu ketika membongkar pertahanan lawan. Para pemain terlihat "pelit" melakukan passing-passing pendek ke rekan satu tim.

Hal inilah yang membuat Indonesia dinilai masih miskin kreativitas di lini depan. Andik Vermansah, Bayu Gatra, Ferinando Pahabol, Ramdhani Lestaluhu, seringkali menampilkan "tarian-tarian" mereka ketika berada di depan kotak penalti lawan.

Selain itu, Indonesia saat ini tidak memiliki striker pembunuh yang bisa menjadi andalan di lini depan. Yandi Sofyan dan Fandi Eko Utomo yang digadang-gadang menjadi striker masa depan Indonesia, masih belum menunjukkan kelasnya. 

Sejauh ini, Indonesia baru mencetak tiga gol dari empat pertandingan. Satu di antaranya lahir dari pemain di lini depan.

"Persoalannya sekarang, Indonesia tidak punya seorang goal-getter. Thailand, Singapura, dan Vietnam punya goal-getter. Tapi, Indonesia tidak punya. Ini masalah yang harus diatasi ke depannya," kata mantan pelatih timnas senior Indonesia, Benny Dollo.

"Pemain terus berlari dan mengandalkan kecepatan, tapi setelah sampai di area pertahanan lawan mereka bingung mau berbuat apa. Pemain harus paham yang seharusnya dilakukan," sambungnya.

Selain masalah di lini depan, konsentrasi para pemain di sektor belakang juga masih harus dibenahi. Lihat saja ketika berhadapan dengan Thailand. Manahati Lestusen dan kawan-kawan tampak kewalahan ketika menghadapi serangan cepat dari pasukan Gajah Putih. Akhirnya, empat gol pun bersarang ke gawang Kurnia Meiga di pertandingan itu.

Kondisi ini tentu berbanding terbalik dengan Malaysia. Dari empat laga, mereka sukses menyarangkan sembilan gol dan hanya kebobolan tiga kali.

Lolos Karena "Dibantu" Aturan

Tidak bisa dipungkiri, lolosnya Indonesia ke fase semifinal SEA Games 2013 juga dipengaruhi oleh faktor keberuntungan. Contoh paling nyata adalah mereka akhirnya lolos dengan sistem aturan head to head yang digunakan oleh panitia SEA Games 2013. Meski mengumpulkan poin yang sama dengan Myanmar, 7, namun Indonesia berhak lolos karena peraturan itu.

Kurangnya sosialisasi akan peraturan ini sedikit banyak menguntungkan Indonesia. Kubu Myanmar terlihat santai jelang laga menghadapi Indonesia.

Pelatih Myanmar, Park Sung-hwa, bahkan sudah percaya diri timnya akan melangkah ke semifinal. Park tidak pernah membicarakan masalah peraturan dengan panitia pertandingan.

"Saya minta maaf kepada suporter Myanmar. Kami sebenarnya sangat berharap banyak dari pertandingan ini. Namun, kami baru tahu kalau ternyata penentunya head to head. Kami tidak pernah membicarakan ini sebelumnya, jadi ini adalah kesalahan kami. Saya siap bertanggung jawab atas kekalahan ini," kata Park.

Tidak hanya kubu Myanmar, Indonesia juga sebenarnya baru tahu kalau sistem head to head menjadi penentu kelolosan sebuah tim jika memiliki poin yang sama. Bedanya, pelatih Rahmad Darmawan sudah mengetahui situasi ini sehari sebelum pertandingan.

Rahmad mengaku, informasi mengenai aturan head to head didengarnya lewat para wartawan. Dia juga langsung memastikan kebenaran informasi ini kepada Pengawas Pertandingan, Prince Rufus.

"Sebagai pelatih, saya harus tahu aturan pertandingan. Sehari sebelum laga, kami dapat informasi dari rekan-rekan wartawan. Kami juga berkomunikasi dan membahasnya lebih jauh," jelas pelatih yang akrab disapa RD ini.

"Semuanya jelas tadi malam dan situasinya head to head sehingga kami hanya perlu menang 1-0. Kami juga sudah melakukan managers meeting sebelum turnamen untuk membicarakan masalah ini," sambung dia.

Menurut RD, kabar itu membuat para pemainnya mengalami peningkatan mental bertanding. Para pemain terlihat antusias dan seakan tidak memiliki beban yang terlalu berat jelang laga menghadapi White Angels.

"Sangat berpengaruh (kepastian sistem head to head). Begitu pulang dari latihan, para pemain kami kabari dan mereka jadi antusias. Mereka bernyanyi-nyanyi. Situasi ini yang ingin saya pertahankan," ungkap RD.

Buang Sial

Bisa jadi, laga melawan Malaysia adalah momentum bagi Indonesia untuk "buang sial". Pasalnya, dalam beberapa pertemuan baik di level senior maupun U-23, Indonesia selalu meraih hasil buruk di setiap pertandingan yang sangat menentukan.

Kesialan Indonesia dari Malaysia dimulai pada AFF 2010 lalu. Ketika itu, Indonesia memang mampu menang besar dengan skor 5-1 saat putaran grup. Namun, ketika bertemu di final, Indonesia harus rela gelar juara AFF jatuh ke tangan Malaysia.

Indonesia kala itu gagal menjadi juara karena kalah agregat 2-4. Setahun kemudian, Indonesia lewat timnas U-23 kembali bertemu Malaysia di SEA Games, Jakarta-Palembang.

Di putaran grup, Titus Bonai dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Malaysia dengan skor tipis 1-0. Dan kedua tim kembali bertemu di partai final.

Kali ini, Indonesia mampu tampil dominan di kesempatan itu. Indonesia saat itu mampu unggul cepat lewat tandukan Gunawan Dwi Cahyo di menit 4. Tapi, Omar Mohd Asraruddin mampu menyamakan kedudukan, 30 menit berselang.

Setelah bermain imbang hingga dua kali perpanjangan waktu, penentuan pemenang harus ditentukan lewat adu penalti. Hingga akhirnya Indonesia gagal meraih medali emas karena kalah dengan skor 3-4.

Selanjutnya, Indonesia kembali bertemu Malaysia di ajang Piala AFF 2012. Kedua tim sama-sama bertemu pada pertandingan terakhir di putaran grup.

Saat itu, hingga matchday 2, Indonesia dan Malaysia memiliki jarak poin yang sangat tipis. Indonesia saat itu menjadi runner up sementara Grup B dengan koleksi 4 poin. Sedangkan Malaysia baru mengumpulkan 3 poin saja.

Hasil seri tentunya akan membuat Indonesia lolos ke fase semifinal. Tapi, Malaysia membutuhkan kemenangan jika ingin lolos.

Benar saja, di partai menentukan itu, Indonesia justru takluk dari Malaysia dengan skor 0-2. Di saat bersamaan, Singapura sukses menggasak Laos dengan skor 4-3. Singapura dan Malaysia pun lolos ke semifinal Piala AFF 2012.

Rekor-rekor buruk ini sudah seharusnya dihentikan oleh para pemain Indonesia. Namun, RD mengingatkan kepada pemain asuhannya untuk segera memperbaiki performa jika ingin tampil di final.

Menurut pria kelahiran Metro, Lampung tersebut, para pemainnya harus tampil dengan semangat juang tinggi. "Kegembiraan anak-anak cukuplah sampai malam ini saja. Sebab, perjuangan tidak berakhir di sini," ucap RD

"Saya harap peningkatan permainan anak-anak tidak berhenti sampai di sini. Sebab, dengan bermain seperti malam ini kami bakal mampu bersaing pada babak semifinal nanti," tutur mantan pelatih Persipura Jayapura itu. (one)

Baca berita menarik lainnya dengan mengklik tautan ini.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Di Desa Ini, Potong Pohon Didenda Satu Ekor Kambing

Posted: 17 Dec 2013 03:24 PM PST

VIVAnews - Beberapa tahun belakangan banjir kerap melanda Desa Gumantar, Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Setiap hujan deras mengguyur kawasan ini, air sungai selalu meluap dan menggenangi pemukiman warga. Salah satu penyebabnya, karena hutan sudah mulai lengang dari pepohonan yang menyerap bibit air.

Dalam kondisi seperti ini, pranata sosial masyarakat sangat penting dalam menjaga kondisi hutan yang sudah mulai terancam. Seperti halnya, kampung adat di Dusun Beleq, Desa Gumantar, Kayangan, Lombok Utara. Masyarakat di kampung ini memiliki kearifan lokal untuk menjaga kelestarian alam. Mereka memiliki aturan-aturan adat yang melarang warga menebang pohon di hutan adat milik komunitas mereka.

"Kami punya awik-awik (Peraturan Adat), bagi warga yang memotong pohon di hutan adat akan dihukum secara adat," kata Raden Jumedal, Tokoh Adat setempat dalam perbincangan dengan VIVAnews beberapa waktu lalu.

Di kampung adat Beleg ini hanya terdapat 90 kepala keluarga yang tinggal. Komplek adat tersebut terdapat 36 rumah yang masih sangat tradisional. Rumah-rumah mereka bertiang kayu dengan dinding gedeg dan beratapkan lontar. Komunitas adat ini masih menjaga kelestarian rumah mereka. Tidak memiliki listrik, bila malam tiba, rumah mereka hanya diterangi cahaya obor.

200 meter dari kampung itu, terdapat hutan adat seluas 7,5 hektar. Hutan ini hanya dijaga dengan aturan-aturan adat, agar tidak ditebangi pohonnya oleh warga. Untuk kebutuhan hidupnya, mereka bertani, ladang jagung, jambu mete, coklat dan lainnya.

Ia menjelaskan, jika ada warga yang menebang pohon akan ditangkap dan disidang di majelis adat. Kemudian dihukum sesuai pelanggaran yang dilakukan oleh tersangka. Mulai dari hukuman berat, sedang dan ringan.

"Hukuman ringannya didenda seekor kambing, seekor ayam dan satu kuintal beras. Denda itu untuk warga kampung, dimakan beramai-ramai," terangnya.

Komunitas yang mayoritas muslim itu, juga memiliki tempat sakral disebut Pegalan. Tempat ini juga terbuat dari kayu dan beratapkan daun lontar, digunakan untuk berdoa berjamaah meminta kepada yang Maha Kuasa agar dijauhi dari bencana.

"Kalau hujan deras berhari-hari yang menyebabkan banjir dan longsor, kami berdoa di sini dengan semua warga. Supaya pertanian tidak rusak," tuturnya.

Selain itu, untuk menjaga keselarasan dengan alam, setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, mereka mengeluarkan benda pusaka warisan nenek moyangnya. Pusaka itu berupa sejumlah gamelan dan sebuah Gong, kemudian dibawa ke hutan adat untuk dibersihkan menggunakan air sumur. Setelah itu mereka memainkan gamelan dan gong mulai malam hingga esok paginya.

"Gamelan dan Gong dipukul saat maulid adat (Maulid Nabi Muhammad SAW). Dikeluarkan saat gerhana bulan," katanya. (one)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Uji Coba Penutupan Pintu Tol, Aturan 3 in 1 Ditiadakan

Posted: 17 Dec 2013 03:17 PM PST

VIVAnews - Penutupan pintu ke luar Tol Tegal Parang dan Tebet yang mengarah ke Kuningan, Jakarta Selatan, berimbas pada peningkatkan volume kendaraan di pintu ke luar Tol Senayan. Ini terjadi karena banyak pengendara ingin menghindari aturan 3 in 1.

Disampaikan Wakil Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Sambodo Purnomo, guna mengatasi hal tersebut, aturan 3 in 1 tidak akan diberlakukan selama uji coba penutupan pintu tol dilakukan.

"Pengendara yang melaju dari arah Cawang dipersilakan keluar pintu Semanggi dan berputar menuju Kuningan maupun Pancoran," kata Sambodo kepada VIVAnews.

Tidak diberlakukannya jalur 3 in 1 yang biasanya dimulai sejak pukul 07.00-10.00 WIB, akan berlangsung hingga Jumat, 20 Desember 2013. Sementara itu, pada hari kedua uji coba penutupan pintu masuk dan ke luar di empat tol dalam kota kemarin, kemacetan diklaim sudah berkurang.

"Kemarin penutupan di pintu ke luar tol Tegal Parang tak hanya berdampak pada berkurangnya kemacetan di dalam tol. Lalu lintas lancar di Jalan Arteri dari arah Pancoran," ujarnya.

Menurut dia, kemacetan diakibatkan karena antrean keluar dari Tol Cawang tertahan di Tegal Parang. Setelah antrean pintu keluar ditutup, maka tak terjadi crossing dan Jalan Arteri menjadi lancar.

Namun khusus di pintu masuk Semanggi 1 mulai ditutup pukul 16.00-20.00 WIB. Pengguna jalan akan diarahkan masuk ke Semanggi 2. Penutupan di pintu Semanggi 1 sifatnya situasional, bila volume kendaraan meningkat, maka pintu tol Semanggi 1 akan dibuka dan kemudian ditutup kembali.

Tak hanya itu, Sambodo juga mengatakan, kemacetan yang timbul di pintu masuk Senayan 1, di depan Hotel Sultan tetap menjadi prioritas kajian. Di lokasi itu, antrean bayar tol menyebabkan kendaraan mengular hingga Kuningan.

"Kami akan evaluasi termasuk kemungkinan perubahan misalnya masuk gratis dan keluar baru bayar. Sekarang ini bayar dulu baru masuk, sehingga terjadi kepadatan sampai jalur arteri. Mana yang lebih pas, nanti dikoordinasikan dengan (PT) Jasa Marga," katanya. (umi)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Bursa kerja: Lawan Malaysia di Semifinal, Momentum Indonesia "Buang Sial" cari kerja