Bursa kerja: Namai Anak "Muhammad" di Chechnya Dapat Rp12 Juta |
- Namai Anak "Muhammad" di Chechnya Dapat Rp12 Juta
- Iseh, Lukisan Cinta Pulau Dewata
- Saat Meluap, 40 Siswa Ini Tidur di Sekolah
Namai Anak "Muhammad" di Chechnya Dapat Rp12 Juta Posted: 15 Jan 2014 03:27 PM PST DUNIA Dilaksanakan dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW.ddd Kamis, 16 Januari 2014, 06:27 Denny Armandhanu VIVAnews - Pemerintah Chechnya punya cara unik merayakan Maulid Nabi Muhammad shallalahu alaihi wasallam. Chechnya akan memberikan hadiah uang sebesar US$1000 (Rp12 juta) kepada anak yang lahir bertepatan dengan tanggal lahir nabi dan dinamai "Muhammad". Diberitakan Russia Times, maulid nabi Muhammad dirayakan pada Senin kemarin di Chechnya. Pemberian hadiah ini diumumkan langsung oleh pemimpin negara itu, Ramzam Kadyrov. Kadyrov mengatakan, tidak hanya bayi bernama Muhammad yang diberi hadiah, tapi juga bayi yang diberi nama istri-istri nabi, anak-anaknya atau 10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga. Uang hadiah itu berasal langsung dari kantung Kadyrov sendiri, seperti disampaikannya di akun instagramnya. Dia mengatakan, ide ini datang dari ibunya, Aimani Kadyrova. Pemerintah Chechen mengatakan dalam situsnya, ada 126 anak, terdiri dari 78 lelaki dan 48 perempuan, yang mendapatkan hadiah. Paling banyak digunakan adalah nama Muhammad dan Fatima, putri Rasulullah. VIDEO LAINNYA BACA JUGA ARTIKEL INI KIRIM KOMENTAR This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. |
Iseh, Lukisan Cinta Pulau Dewata Posted: 15 Jan 2014 03:20 PM PST Desa Iseh, di Sidemen. VIVAlife - Banyak wisatawan pergi ke Ubud mencari ketenangan. Menikmati udara sejuk sambil bersepeda di tengah sawah, mendengarkan kicauan burung yang begitu merdu. Suasana pedesaan ini dirindukan oleh mereka yang tinggal di kota dan menghabiskan hari di antara kebisingan. Tapi keindahan semacam ini tak hanya milik Ubud. Desa Iseh, di Kecamatan Sidemen juga menyajikan hal yang sama. Letaknya sekitar 42 kilometer dari Denpasar, bisa diakses dengan kendaraan umum melalui bagian Jalan Satria Desa, Klungkung. Keindahan alam menjadi daya tarik Desa Iseh. Wisatawan bisa melihat kegiatan pertanian, menelusur sungai yang berkelok, dengan latar belakang Gunung Agung yang tersohor. Desa ini sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda. Tahun 1895-1942, pelukis terkenal Walter Spies bahkan membangun gubuk kecil, tempatnya mencari inspirasi. Ia mengungkap kekaguman pada Desa Iseh melalui karya lukisannya. Selain melukis, Walter juga mempelajari musik gamelan agar lebih dekat dengan penduduk setempat. Tak hanya Walter, ada pula pelukis lain bernama Theo Meier yang menggambarkan keindahan Gunung Agung, berikut kehidupan masyarakat serta adat istiadatnya. Kedua pelukis terkenal ini memainkan peran besar memperkenalkan keindahan Desa Iseh ke dunia internasional. (eh) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. |
Saat Meluap, 40 Siswa Ini Tidur di Sekolah Posted: 15 Jan 2014 03:19 PM PST VIVAnews - Puluhan siswa Madrasah Tsanawiyah Almanar di Sagara, Cibalong, Garut, Jawa Barat, harus tidur di sekolah bila sungai yang dilewati mereka meluap. Saban hari, 40 siswa itu harus menyeberang sungai Cibaluk dari kampung mereka, di Mekarwangi, Cibalong. Kepala Sekolah MTs Saefulrohman mengatakan, akibat tak ada jembatan para siswa harus menyeberangi sungai selebar 70 meter. "Tentu saja, saat air meluap kami tak mengizinkan para siswa pulang," katanya. Apabila sudah seperti ini, para siswa belasan tahun ini terpaksa menginap di sekolah. Mereka menempati dua ruangan kelas, satu untuk laki-laki dan satu lagi perempuan. Sekolah juga sudah menyediakan tempat tidur alakadarnya, termasuk makan dan minum. Menurut Saeful, para orangtua sudah mengerti kondisi ini. Mereka juga lebih tenang ketimbang anak-anaknya menyeberangi sungai saat banjir. Sekolah sebenarnya sudah berkali-kali meminta dua desa itu, Sagara dan Mekarwangi, membangun jembatan. Namun hingga kini belum terwujud. Padahal jembatan itu sangat dibutuhkan warga. "Ini sudah puluhan tahun begini. Tak ada penyebrangan," katanya. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. |
You are subscribed to email updates from VIVAnews To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |