Bursa kerja: Titik-titik Banjir di Jakarta Pagi Ini, Tol Jagorawi Terendam

Bursa kerja: Titik-titik Banjir di Jakarta Pagi Ini, Tol Jagorawi Terendam


Titik-titik Banjir di Jakarta Pagi Ini, Tol Jagorawi Terendam

Posted: 12 Jan 2014 03:39 PM PST

VIVAnews – Banjir mengepung Jakarta dari segala penjuru akibat hujan deras mengguyur Jabodetabek Minggu kemarin. Meski hujan saat ini sudah berhenti, namun air kiriman dari wilayah yang lebih tinggi seperti Bogor, seluruhnya sampai ke Jakarta pagi ini, Senin 13 Januari 2014.

Anda yang pagi ini berangkat menuju Jakarta harus hati-hati dan waspada terhadap genangan air dan banjir di berbagai rute lintasan, serta kemacetan yang ditimbulkan.

Berikut titik-titik banjir di DKI Jakarta dan sekitarnya pagi ini berdasarkan informasi Traffic Management Center Polda Metro Jaya:

1.    Banjir setinggi 10-15 cm di kedua arah Tol Jagorawi KM 04 Taman Mini.
2.    Banjir setinggi 40-50 cm di Jalan Kramat Raya, Jakarta Utara. Kendaraan tak bisa melintas.
3.    Banjir setinggi 70 cm di Kompek Kejaksaan Bekasi Selatan.
4.    Banjir setinggi 40 cm di Jalan Karet Tengsin, Jakarta Pusat.
5.    Banjir setinggi 35-50 cm di Jalan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kendaraan tak bisa melintas.
6.    Banjir setinggi 25-35 cm di depat Citraland, Grogol, Jakarta Barat.
7.    Banjir setinggi 30-40 cm di Jalan Tubagus Angke arah Pesing, Jakarta Barat.
8.    Banjir setinggi 20-30 cm di Jalan Lebak Bulus III dan Jalan H. Ipin, Jakarta Selatan.
9.    Banjir setinggi 1 meter di Jalan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Rumah-rumah warga tergenang dan ketinggian air terus bertambah.
10.    Banjir setinggi 30-40 cm di Jalan Daan Mogot, depan SPBU dekat Samsat, Jakarta Barat.
11.    Banjir 40-120 cm di depan Graha Simatupang, Plasa Oleos, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Kendaraan tak bisa melintas.
12.    Banjir setinggi 50 cm di Jalan Komplek Deplu, depan kampus Budi Luhur.
13.    Banjir di Pasar Lenteng Agung, Jalan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Inspirasi dari Remaja Penderita "Benjamin Button"

Posted: 12 Jan 2014 03:37 PM PST

VIVAlife - Sabtu malam lalu, seharusnya Sam Berns berdiri di tengah Gilette Stadium, Massachusetts. Di samping kanan dan kirinya, personel New England Patriots tampak gagah. Sekitar 70 ribu penggemar di stadion itu pun akan riuh mengelu-elukannya.

Namun itu tak terjadi. Yang ada di tengah pertandingan NFL New England Patriots dan Indianapolis Colts justru sebuah momen mengharukan. Gilette Stadium dilingkupi atmosfer ketenangan yang menyayat. Teriakan para pendukung berganti mengheningkan cipta.

"Do it for Sammy!" seseorang berteriak memecah ketenangan, seperti dilaporkan CNN. Dan semua pun berteriak menyebut nama Sam. Sayang, sosok mungil nan inspiratif itu tak ada lagi di tengah mereka. Kapten kehormatan New England Patriots itu telah tiada.

Jumat malam, Sam meninggal karena komplikasi penyakit genetik langka, progeria. Penyakit juga dikenal dengan nama "Benjamin Button". Sebab, seperti dalam film Benjamin Button yang diperankan Brad Pitt, penderita progeria akan mengalami penuaan dini.

Sam didiagnosis progreria sejak usia 22 bulan. Kedua orang tuanya, Dr Leslie Gordon dan Dr Scott Berns , langsung menciptakan Progeria Research Foundation tahun 1999. Mereka ingin menemukan "akar" penyakit dan obat untuk Sam.

Progeria merupakan penyakit yang menjangkiti satu dari 4-8 juta anak di dunia. Diperkirakan, hanya dua ratus anak yang menderita progeria. Rata-rata mereka divonis hidup hanya sampai usia 13 tahun. Namun tahun lalu, Sam baru saja berulang tahun ke-17.

Hidup Sam menjadi inspiratif karena ia terlibat dalam penelitian soal penyakitnya. Tahun lalu, ia menjadi "bintang" dalam film dokumenter Life According to Sam. Ia juga aktif mengikuti TED Talk, dan bicara soal pengobatan untuk penyakit-penyakit baru.

Tak peduli dengan tubuhnya yang kecil dan wajahnya yang aneh, Sam tetap bersekolah di Foxborough High School. Meski beratnya hanya 23 kilogram, ia aktif dalam marching band. Bahkan, Sam hadir dalam pesta dansa di sekolahnya. Semangat hidupnya patut diacungi jempol.

Sam pun dekat dekat Robert Kraft, Presiden sekaligus CEO New England Patriots, yang akhirnya memintanya menjadi kehormatan dalam pertandingan Jumat lalu. Sayang, niat itu harus dikecewakan. Sabtu, Progeria Research Foundation mengumumkan kematian Sam.

"Seluruh masyarakat berduka atas meninggalnya anak muda yang luar biasa ini. Dia tidak hanya mengilhami penciptaan Progeria Research Foundation, tetapi menyentuh jutaan orang di seluruh dunia," tulis situs resmi yayasan itu.

Progeria Research Foundation sendiri menemukan, progeria disebabkan mutasi genetik. Penderita progeria menghasilkan protein progerin yang menghambat fungsi normal sel. Mereka cepat menua, dengan kondisi kehilangan lemak tubuh dan rambut.

Selain tak mampu menambah berat badan, mereka juga rentan osteoporosis. Hebatnya, mengetahui itu semua Sam tidak pesimistis.

"Saya tidak mau membuang-buang energi dengan merasa buruk soal diri saya sendiri. Saya mengelilingi diri dengan orang-orang yang saya sayangi dan ingini untuk bersama. Saya pun terus bergerak maju," ungkap Sam, seperti dikutip laman CNN. (sj)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Martino Akan Tinggalkan Barcelona Akhir Musim Ini?

Posted: 12 Jan 2014 03:33 PM PST

Pelatih asal Argentina dikabarkan tidak nyaman di Barcelona.

Klub

Berita Terkait

Pelatih baru Barcelona, Gerardo (REUTERS/Albert Gea)

VIVAbola - Keraguan menyelimuti masa depan Gerardo 'Tata' Martino di Barcelona. Pelatih asal Argentina dikabarkan tidak nyaman di Barcelona dan berencana akan meninggalkan Camp Nou akhir musim ini.

Seperti dilansir Tribal Football, Martino sudah menetapkan keputusan dan akan 'menyiapkan kopernya' untuk pergi akhir musim ini. Martino digosipkan akan kembali ke Argentina untuk melatih klub lokal di sana.

Seperti diketahui, pelatih berusia 51 tahun itu memang menghabiskan sebagian besar karier kepelatihannya di klub-klub Amerika latin. Barcelona merupakan klub Eropa pertama yang dilatih pria kelahiran Rosario Argentina ini.

Di tangan Martino, Barcelona sebenarnya tampil cukup apik. Sejauh ini Barca masih memuncaki klasemen sementara La Liga dengan 50 poin. Martino juga sukses membawa Barca melaju ke babak 16 besar Liga Champions.

Jika Martino jadi pergi, pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari dan pelatih Ajax Amsterdam Frank de Boer menjadi kandidat kuat untuk mengisi posisi pelatih Barcelona pada musim panas nanti.

Lihat artikel menarik lainnya di tautan ini.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Bursa kerja: Titik-titik Banjir di Jakarta Pagi Ini, Tol Jagorawi Terendam cari kerja