Bursa kerja: Pebisnis Video Porno Anak Kumpulkan Rp100 Juta per Tahun

Bursa kerja: Pebisnis Video Porno Anak Kumpulkan Rp100 Juta per Tahun


Pebisnis Video Porno Anak Kumpulkan Rp100 Juta per Tahun

Posted: 25 Feb 2014 03:08 PM PST

VIVAnews - Dikenal sebagai pria pendiam, Deden Martakusumah (28), rupanya punya bisnis online video pornografi anak dengan omzet hingga ratusan juta rupiah. Semua pekerjaannya dijalankan di tempat kos di Jalan H Akbar Nomor 46B RT 04/06, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cicendo Bandung, Jawa Barat.

Sebagai sarjana ekonomi, Deden pernah bekerja sebagai analis foreign exchange (forex). Dia kemudian ke luar dan memilih menekuni hobinya soal teknologi. Setelah bekerja sebagai penjaga warnet dan dengan modal satu laptop, Deden mulai merancang aplikasi untuk mengembangkan bisnisnya.

Kasubdit IT Cyber Cryme Bareskrim Polri Komisaris Besar Albertus Rahmad Wibowo saat ditemui VIVAnews di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa 25 Februari 2014 mengatakan, dalam setahun Deden dapat meraup omzet hingga Rp100 juta.

"Kami baru saja mengecek dana pelaku di satu bank sepanjang tahun 2013. Dua bank lainnya sedang dalam proses pemeriksaan," kata Albertus.

Uang tersebut digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Setelah ditelusuri, dalam sehari Deden dapat menarik uang sampai Rp300 ribu. "Terkait hal itu, sejauh ini motif bisnis tersebut karena ekonomi," kata Albertus.

Ditambahkan Albertus, dalam beberapa kasus yang telah ditangani, pelaku seperti Deden memang memiliki kecenderungan sebagai seorang yang tertutup.

"Di dunia cyber, pelaku bisa sangat liar dan 'vokal' dibandingkan di dunia nyata," katanya.

Dari keterangan warga di sekitar tempat tinggal Deden juga terungkap bahwa pelaku dikenal sebagai pria yang tertutup dan jarang bergaul.

Berdasarkan LP/190/II/2014/Bareskrim, tanggal 21 Februari 2014, diketahui bahwa Deden mengelola empat website porno anak-anak. Jumlah video porno yang semula ada 14 ribu saat ini bertambah menjadi 120 ribu video.

Penyidik sedang menelusuri sekitar 100 video yang ternyata diperankan oleh anak yang usianya sekitar 11 atau 12 tahun. Pemerannya teridentifikasi adalah anak-anak Indonesia.

Ada video yang sengaja direkam dan ada pula yang direkam secara sembunyi-sembunyi.

"Dalam video itu kami juga menemukan korban (pemeran) melakukannya dalam keadaan terpaksa dan ada pula yang dalam keadaan tidak sadar," kata Albertus lagi.

Pemeran dalam video porno anak teridentifikasi adalah WNI karena komunikasi antar pemeran menggunakan bahasa Indonesia. Itu juga diperkuat dengan seragam sekolah yang digunakan pemeran. "Terlihat di seragam ada badge OSIS."

Diketahui, Denny telah menjalani bisnis ini selama dua tahun. Agar dapat masuk ke website tersebut, calon pengguna harus mendaftarkan diri lebih dulu. Saat mendaftar menjadi member, pengguna akan diberikan angka untuk mengakses website dengan cara membayar minimal Rp30 ribu dan maksimal Rp800 ribu. (umi)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Sepak Terjang Risma, Wali Kota Pilihan Dunia

Posted: 25 Feb 2014 03:04 PM PST

VIVAnews - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyita perhatian jagat politik tanah air. Wali kota yang baru saja mendapatkan penghargaan dari The City Mayors Foundation sebagai wali kota pilihan di dunia untuk bulan Februari, dikabarkan akan mundur dari jabatannya.

Alasannya, banyak tekanan dan ada konflik internal di tubuh partai dalam pemilihan wakil wali kota yang menggantikan Bambang DH, wakil wali kota yang berpasangan dengan Risma saat pilkada langsung.

Risma menjabat Wali Kota Surabaya sejak 28 September 2010. Terpilihnya Risma membuat sejarah perpolitikan di Surabaya. Dia adalah wanita pertama yang terpilih menjadi wali kota Surabaya.

Bahkan, Risma juga tercatat sebagai wanita pertama di Indonesia yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi di Indonesa paska reformasi 1998.

Sederet prestasi ditorehkan Risma. Jabatan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan Kepala Perencanaan Kota Surabaya yang pernah dipegang hingga 2010, membuat Risma tahu betul apa yang harus dilakukan untuk Surabaya.

Menyulap Surabaya jadi kota asri

Kota Surabaya yang dulu kumuh dan kotor, disulap Risma menjadi lebih asri, lebih hijau dan lebih segar. Sejumlah taman kota dibangun.

Pemugaran taman Bungkul di Jalan Raya Darmo dengan konsep all-in-one entertainment park, taman di Bundaran Dolog, Taman Undaan, serta taman di Bawean, dan tempat lainnya yang dulu mati, sekarang tiap malam ramai dikunjungi warga Surabaya.

Setidaknya, ada sebelas taman besar di Surabaya lengkap dengan fasilitas olah raga, akses Wifi, termasuk perpustakaan. Motto 'satu jiwa satu pohon' benar-benar dicamkan Risma. Ia bersama masyarakat mensponsori penanaman 5.000 pohon bakau di sepanjang pantai.

Di bawah kepemimpinannya, Kota Surabaya meraih tiga kali piala adipura berturut-turut, yaitu tahun 2011, 2012, dan 2013 kategori kota metropolitan.

Selain itu, kepemimpinan Tri Risma juga membawa Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan.

Pada Oktober 2013, Kota Surabaya memperoleh penghargaan tingkat Asia-Pasifik, yaitu Future Government Awards 2013 di 2 bidang sekaligus, yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik.

Di bawah tangan dingin Risma, Pemkot Surabaya juga berhasil mendorong masyarakat untuk menghasilkan produk berbasis tanaman bakau, seperti bakau batik, sirup dan produk makanan bakau lainnya. Pemkot juga juga telah mulai program pertanian perkotaan dengan memberikan penyuluhan, benih dan alat-alat pertanian.

Usaha menutup "Gang Dolly"

Pada bulan puasa 2012, Risma menggelar silaturahmi sekaligus buka puasa bersama dengan warga lokalisasi Dolly. Acara digelar di rumah dinasnya. Acara itu dihadiri 200 lebih penghuni lokalisasi.

Tujuan dari acara itu, memohon agar para pekerja seks komersial (PSK) beralih profesi. Bahkan, Pemerintah Kota Surabaya bersedia memberikan modal bagi para PSK untuk memulai hidup baru.

"Sudah banyak ulama dan tokoh agama mendesak saya menutup tempat ini. Sekali lagi saya mohon kepada panjenengan (Anda, red) semua meninggalkan pekerjaan ini. Saya dan Pemerintah Kota Surabaya, bismillah, siap membantu dan memfasilitasi panjenengan semua," kata Risma merayu.

Meski rayuan sang wali kota sampai saat ini belum sepenuhnya berhasil, namun lambat laun suasana lokalisasi terkenal itu tidak seramai dulu.

Sebagai catatan, tahun 2010, ada sekitar 3.000 PSK beroperasi di gang itu. Tahun 2011 turun jadi 2.500 PSK. Pada 2012 tersisa 580 PSK. Mungkin pada akhirnya nanti, bujukan sabar keibuan Risma pada para PSK Dolly itu berbuah manis.

Trik berantas korupsi

Dalam menjalankan sistem pemerintahannya, Risma tak lagi menggunakan secarik kertas untuk menentukan kebijakan atau menjalankan proyek pembangunan. Semua dilakukan secara online.

Risma sadar, dengan APBD yang terbatas, tapi dia tetap berusaha agar bisa melayani masyarakat Surabaya sebaik-baiknya.

"Kami mengelola itu semua dengan sistem e-budgeting. Jadi sudah melalui online semua," ujar Risma dalam diskusi Membangun Pelayanan Publik yang Profesional dan Antikorupsi di Kementerian Hukum dan HAM, Senin, 23 Desember 2013.

Dengan sistem elektronik online tersebut, Risma mengaku lebih mudah mengontrol pengeluaran dinas-dinas. Sistem ini diterapkan pada seluruh sektor. Mulai dari kesehatan, pendidikan, perbaikan jalan, pajak, sampai kenaikan pangkat pegawai.

"Data orang miskin yang mau berobat, mereka cukup menekan sidik jari. Keluarlah data apa benar dia miskin dan bisa langsung diobati. Itu meningkatkan derajat mereka," katanya.

Sistem elektronik itu juga digunakan untuk mencegah praktik suap dan korupsi. Melalui sistem tersebut, ia acap kali memangkas oknum-oknum yang suka meminta biaya dalam proses tender proyek dan lainnya. Kalau pakai tender, maka otomatis masuk ke sistem e-government.

Risma menilai, perencanaan dengan kepala dinas penting karena masuk ke e-performance masing-masing dinas. Selain itu, kini dinas memiliki sistem standar kontrak yang tidak mungkin melanggar hukum. "Karena sudah dikonsultasikan dengan ahli hukum," ujar Risma.

Untuk mengontrol proyek, ada sistem e-controlling. Biasanya, warga akan melayangkan protes lewat pesan singkat (SMS) sehingga memudahkannya untuk melakukan pengawasan. "Saya bisa segera minta cek ke lapangan, benar nggak laporan itu," ucapnya.

Setiap kinerja pegawainya, harus dibuatkan laporan. Jika tidak, maka tidak akan dapat insentif yang disebutnya uang kinerja. "Kalau dia telat, harus bikin laporan. Jadi tidak ada lagi sama rata sama rasa. Tergantung dari kinerja mereka," katanya.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Aksi Sarjana di Bandung Kelola Bisnis Video Porno Anak

Posted: 25 Feb 2014 03:04 PM PST

VIVAnews - Tak ada yang menyangka, di dalam kamar kos berukuran sempit dan tampak kumuh di Jalan H Akbar Nomor 46B RT 04/06, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cicendo Bandung, Jawa Barat, seorang pria muda menjalankan bisnis pornografi. Bejatnya, ia mendagangkan video pornografi anak dalam empat situs online yang dikelolanya selama dua tahun terakhir.

Deden Martakusumah, pria berusia 28 tahun itu dibekuk aparat Badan Reserse Kriminal Mabes Polri pada Senin dini hari, 24 Februari 2014, sekitar pukul 03.00 WIB. Tiga bulan sudah satuan Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri mengintai Deden. Persisnya sejak November 2013. 

Deden diringkus saat tengah beristirahat dengan istrinya yang sedang hamil tua. Ia pasrah beranjak dari depan laptopnya dan digiring ke luar kamar dengan tangan terborgol. Tak ada perlawanan, karena seluruh barang bukti ada di lokasi.

Polisi semula agak kesulitan melacak aksi Deden, karena ia menggunakan nama anomim di data hosting (tempat untuk menyimpan file di website). Menurut Kepala Subdit IT Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri, Komisaris Besar Albertus Rahmad Wibowo, ketika membeli domain atau alamat virtual website, pria beralis tebal itu tidak membubuhkan nama yang berbau pornografi. 

Entah bagaimana Deden akhirnya bisa menciptakan empat website video dan sebuah link pornografi anak.

"Saat kami memeriksa data hosting, pelaku menggunakan nama anonim. Hingga pada akhirnya kami menemukan kelemahan dia, dan kami mulai lakukan penyelidikan," kata Albertus saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa 25 Februari 2014.

Fakta mencengangkan terkuat saat penyidik Bareskrim memeriksa Deden, diketahui sejumlah pemeran dalam video porno dalam website yang dikelola tersangka adalah anak-anak usia belasan tahun.

Dari empat website dan satu link porno yang dikelola Deden, jumlah video porno yang semula diketahui ada 14 ribu saat ini bertambah menjadi 120 ribu video porno anak.  

Agar dapat masuk ke website NUxxx.com, BOxxx.com, dan SAxxx.co.xx.com yang dikelola Deden, calon pengguna tidak bisa sembarangan. Tapi harus mendaftarkan diri lebih dulu. Saat mendaftar menjadi member atau anggota, pengguna akan diberikan angka untuk mengakses website dengan cara membayar minimal Rp30 ribu dan maksimal Rp800 ribu. 

Berdasarkan pemeriksaan, penyidik masih menelusuri sekitar 100 video yang ternyata diperankan oleh anak yang usianya sekitar 11 atau 12 tahun. Dan, teridentifikasi pemerannya warga negara Indonesia (WNI). Ada video yang sengaja direkam dan ada pula yang direkam secara sembunyi-sembunyi.

"Dalam video itu kami juga menemukan korban (pemeran) melakukannya dalam keadaan terpaksa dan ada pula yang dalam keadaan tidak sadar," kata Albertus lagi.

Pemeran dalam video porno anak teridentifikasi adalah WNI karena komunikasi antar pemeran menggunakan bahasa Indonesia. Itu juga diperkuat dengan seragam sekolah yang digunakan pemeran. "Terlihat di seragam ada badge OSIS."

Pelaku seorang sarjana

Yusuf Mulyana (48), ketua RT 04, mengatakan Deden yang menghuni kamar di kos milik RD Tjahjono sejak 20 November 2012, mengaku sebagai penjaga warnet. Dia tinggal di kamar itu bersama istrinya.

"Pindahan dari Maleber Utara 46, Kecamatan Andir. Dia tinggal sudah 1,5 tahun sama istrinya. Belum punya anak tapi istrinya lagi hamil tua," katanya saat ditemui VIVAnews.

Tidak ada kejanggalan dengan keseharian Deden. Namun dari laporan masyarakat Deden terkenal tertutup dan jarang bersosialisasi dengan penduduk setempat bahkan tetangga kosnya.

Yang mengejutkan, Deden bukan datang dari kalangan berpendidikan rendah. Ia adalah seorang sarjana.

"Di dalam KTP (Kartu Penduduk) dan keterangan yang dibuat pemilik indekos, ditulisnya Deden Martakusumah SE," kata Yusuf.

Namun Yusuf tidak mengetahui, lulusan dari perguruan tinggi mana Deden berasal. "Saya kurang tahu. Hanya data KTP dan surat keterangan dari tempat tinggal sebelumnya. Apalagi Deden susah ditemui," katanya.

Yusuf menuturkan saat itu ada sekitar lima anggota polisi dari Mabes Polri yang datang menggerebek kos dan menangkap Deden. 

"Saat digerebeg lagi di depan laptop. Nggak tahu ngapain. Tapi mukanya santai nggak kaget atau bagaimana. Di dalam kamar ada laptop sama komputer serta dus-dus," katanya.

Omzet Rp100 juta per tahun

Kamar kos yang disewa Deden untuk melancarkan aktivitas asusila itu tergolong murah. Hanya Rp300 ribu per bulan. Namun, di kamar lantai dua itu dia bisa meraup keuntungan ratusan juta rupiah dari website porno anak yang dibuatnya.

Sebagai sarjana ekonomi, Deden pernah bekerja sebagai analis foreign exchange (forex). Dia kemudian ke luar dan memilih menekuni hobinya soal teknologi. Setelah bekerja sebagai penjaga warnet dan dengan modal satu laptop, Deden mulai merancang aplikasi untuk mengembangkan bisnisnya.

Albertus mengatakan, dalam setahun Deden dapat meraup omzet hingga Rp100 juta. 

"Kami baru saja mengecek dana pelaku di satu bank sepanjang tahun 2013. Dua bank lainnya sedang dalam proses pemeriksaan," kata Albertus.

Uang itu digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Setelah ditelusuri, dalam sehari Deden dapat menarik uang sampai Rp300 ribu. "Terkait hal itu, sejauh ini motif bisnis tersebut karena ekonomi," kata Albertus.

Dalam beberapa kasus yang telah ditangani, kata Albertus, pelaku seperti Deden memang memiliki kecenderungan sebagai seorang yang tertutup. 

"Di dunia cyber, pelaku bisa sangat liar dan 'vokal' dibandingkan di dunia nyata," katanya.

Dalam kasus ini, polisi menyita dua buah ponsel, satu buah laptop, satu buah modem, tiga buah kartu ATM (BCA, Mandiri dan BRI), dan tiga buku tabungan. Atas perbuatannya Deden dijerat Pasal 29 Undang-Undang No 44 tahun 2008 tentang pornografi.

Ancaman hukuman paling lama 12 tahun dan denda paling banyak Rp6 miliar. Pasal 27 ayat (1) Jo Pasal 52 UU ITE dengan sanksi hukuman maksimal delapan tahun dan atau denda paling banyak Rp1 miliar. (umi)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Bursa kerja: Pebisnis Video Porno Anak Kumpulkan Rp100 Juta per Tahun cari kerja