Bursa kerja: Riwayat Kota Berbentuk Bintang di Italia

Bursa kerja: Riwayat Kota Berbentuk Bintang di Italia


Riwayat Kota Berbentuk Bintang di Italia

Posted: 10 Apr 2014 03:19 PM PDT

Kota Palmanova tampak dari udara. (turismofvg.it)

Kota Palmanova tampak dari udara. (turismofvg.it)

VIVAlife - Di sebelah timur laut Italia, terdapat sebuah kota kecil bernama Palmanova. Bentuknya unik, bagaikan sebuah bintang.

Di abad ke-16 dan 17, kota ini awalnya merupakan sebuah benteng yang dibangun oleh kekaisaran Venesia untuk menghindari serangan Turki dan Austria. Benteng itu berdiri kokoh hingga perang dunia berakhir dan dibiarkan kosong tak berpenghuni hingga tahun 1593.

Kota itu kecil itu pun didirikan. Fungsinya untuk dihuni oleh para pedagang, pengrajin dan petani. Setiap jalannya dibuat sedemikian rupa, sesuai dengan fungsinya masing-masing. Para penduduk diwajibkan untuk mengikuti aturan-aturan yang ada dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga setiap lahan di kota itu.

Palmanova dari udara


Tapi meski dibuat seindah dan secantik mungkin, tak ada satupun orang yang ingin pindah dan tinggal di kota itu. Hingga akhirnya, pemerintah Venesia membebaskan sejumlah tahanan di tahun 1622 dan mewajibkan mereka untuk tinggal di Palmanova dengan memberikan mereka properti yang dibutuhkan.

Kota ini terdiri atas tiga gerbang yang digunakan sebagai pintu masuk dengan penjagaan. Terdapat 9 bentuk seperti panah yang menghubungkan setiap kota. Jika dilihat dari ketinggian, jejeran pemukiman dan gedung membentuk lingkaran rapi. Di sekelilingnya, ladang hijau membentuk bintang sempurna. Untuk menyempurnakannya, dibutuhkan waktu hingga satu abad.

Meski dulunya sebuah benteng, tidak ada tanda-tanda bekas pertempuran di kota itu. Namun wisatawan yang mengunjungi kota tersebut masih bisa melihat jejak sejarah berupa bangunan kuno, seperti rumah sakit, gedung kebutuhan logistik perang hingga tempat penyimpanan barang berharga lainnya.

Tahun 1960 kota ini ditetapkan sebagai monumen nasional di Italia. Atraksi wisata di kota itu berupa alun-alun yang populer dengan nama Piazza Grande. Bentuknya segi enam,berada di antara gedung-gedung tua. Ada juga gereja dan museum yang memajang koleksi benda-benda sejarah dan riwayat kota.

Sumber: Amusing Planet

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Komnas HAM: Penyelenggara Pemilu Langgar HAM

Posted: 10 Apr 2014 03:08 PM PDT

VIVAnews - Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai KPU pusat, Jawa Tengah, dan KPU DIY melanggar HAM dalam proses pelaksanaan pemilihan umum pada Rabu 9 April 2014. Sejumlah pemilih di rumah sakit dan kampus dinilai tak terakomodasi.

Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila mencontohkan pemilih di Rumah Sakit Sardjito. Sedangkan di Jawa Tengah, 'korbannya' pemilih dari narapidana yang berada di LP Nusakambangan.

"Dari temuan Komnas HAM di RS Sardjito Yogja, hampir semua pasien yg dirawat di rumah sakit itu pada hari H ternyata tidak terakomodasi hak sipil dan politiknya," kata Siti Noor Laila di LBH Jogja, Kamis 10 April 2014. Itu artinya, kata dia, KPU sebagai penyelenggara Pemilu telah melanggar hak asasi mereka.

Dalam Pemilu 2014, Komnas HAM memantau 21 provinsi, khususnya bagi kelompok rentan dan atau pemilih rentan. Sebelumnya, menurut Siti, Komnas HAM sudah memantau prapemilu pada 18-22 Maret lalu. Pemantauan prapemilu itu bekerjasama dengan Badan Pengawas Pemilu, KPU, Polda Jateng dan Polda DIY.

Pada kunjungan 8 April lalu ke RS Sardjito, Komnas HAM tak menemukan tempat pemungutan suara (TPS) khusus di sana. "Padahal pada 2009 lalu disediakan TPS khusus," kata Siti.

Pada hari H penyoblosan, ada sekitar 401 pasian yang telah berusia 18 tahun dan memiliki hak pilih di rumah sakit itu. "Angka itu belum termasuk keluarga pasian dan ada juga karyawan rumah sakit yang bekerja di hari itu. Jadi paling tidak ada sekitar 1.500 warga berusia pemilih yang kehilangan hak suara," kata dia.

Jawaban rumah sakit

Sementara itu, Kepala Bagian Humas RS Sardjito, Trisno Heru Nugroho mengakui temuan Komnas HAM itu. Namun, sebelumnya, pengelola RS sudah mengirim surat ke KPU Sleman dan menanyakan apa ada TPS Khusus di rumah sakit.

"Ternyata dijawab tidak ada. Tapi disampaikan akan datang petugas KPPS dari TPS yang berada di sekitar rumah sakit, tapi kami tunggu hingga pukul 13.00 petugasnya tidak datang," kata Trisno Heru kepada VIVAnews.

Akibatnya baik pasien, keluarga pasian dan karyawan tidak bisa menyoblos.
Bahkan, sambung Trisno Heru, pengelola rumah sakit juga sempat mendatangi empat TPS di sekitar rumah sakit, kenyataannya semua TPS menyatakan tidak ada perintah dari KPU Sleman.

Siti mengingatkan, menghalangi orang untuk menyoblos tergolong tindak pidana. Selain di RS Sardjito, Komnas HAM juga menyoroti pemilih dari mahasiswa yang tidak terakomodasi.

Adapun untuk temuan di Jawa Tengah, Komnas menilai pelaksanaan Pemilu di LP Nusakambangan masih banyak pemilih yang tidak terakomodasi."Saya pikir kewajiban negara untuk mengakomodasi hak warga negera untuk ikut Pemilu." (umi)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Neymar Mengaku Kalah dari Atletico Madrid

Posted: 10 Apr 2014 03:01 PM PDT

Bintang Barca bicara usai tersingkir dari Liga Champions pertamanya.

Klub

Pemain Bintang

Berita Terkait

Pemain Barcelona, Neymar, usai dikalahkan Atletico Madrid (Zimbio)

VIVAbola - Musim pertama Neymar di Liga Champions harus terhenti di babak delapan besar. Bintang Barcelona itu pun memberikan tepuk tangan untuk Atletico Madrid.

Barca terdepak dari Liga Champions usai kalah agregat 1-2 dari Los Rojiblancos. Pada leg kedua hari Kamis dini hari WIB, gol tunggal Koke membuat Atletico menang tipis 1-0.

Untuk Barcelona, kekalahan ini membuat mereka gagal melangkah ke semifinal untuk pertama kalinya sejak 2004-05. Neymar pun terpukau oleh kesuksesan Atletico sejauh ini.

"Jujur, kami memulai laga dengan buruk. Di 20 menit pertama, kami kebobolan dan itu membuat segalanya lebih sulit. Kami hanya bisa memberi selamat pada mereka," ujar Neymar, seperti dilansir AS.

"Dalam dua pertandingan, leg pertama dan kedua, sangat sulit menembus pertahanan mereka. Dan mereka harus diberikan tepuk tangan. Mereka mengawali dua pertandingan itu dengan lebih baik," lanjut pria 22 tahun itu.

Setelah ini, Barcelona akan menghadapi lanjutan La Liga kontra Granada pada akhir pekan sebelum bertemu Real Madrid pada partai final Copa Del Rey.

Neymar ingin secepat mungkin melupakan kekalahan di Vicente Calderon kemarin. "Kami harus coba merebut dua gelar sisa. Anda harus terus mengangkat kepala anda. Hidup berjalan terus. Kami merasa sedih, kalah tak pernah mudah," imbuhnya.

Penampilan Neymar di kancah Eropa sendiri sebenarnya tidak terlalu bersinar. Eks penyerang Santos itu main 10 kali, diganti lima kali, dengan torehan empat gol.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Bursa kerja: Riwayat Kota Berbentuk Bintang di Italia cari kerja