Bursa kerja: Berapa Kali Anda Seharusnya Berlibur? |
- Berapa Kali Anda Seharusnya Berlibur?
- Bridgestone Luncurkan Ban Baru untuk MotoGP Australia & Valencia
- Studi: Efek Negatif Rokok Berbekas Hingga 3 Generasi
Berapa Kali Anda Seharusnya Berlibur? Posted: 20 Aug 2014 03:17 PM PDT Ada kalanya, liburan dilakukan spontan. (foto ilustrasi) (iStock) Survei itu dilakukan terhadap dua ribu pekerja di Inggris. Sebanyak 77 persen orang percaya, tidak baik menjalani setahun penuh bekerja tanpa liburan. Namun, rata-rata hanya liburan dua kali setahun. Itu pun hanya satu dari lima orang yang melakukannya secara teratur. Alasan utama mereka berlibur adalah lelah bekerja. Lebih dari sepertiga mengaku, mereka ingin hidup bukan hanya untuk bekerja. Sementara setengah dari yang disurvei merasa motivasi untuk bekerja turun saat tubuh butuh liburan. Begitupula dengan produktivitas. Sebanyak 60 persen menilai, produktivitas sebelum liburan di bawah lima dari skala 10. Sebanyak tiga per empat menilai, produktivitas itu naik jadi di atas delapan dari skala 10 setelah pulang liburan. Meski ingin dan butuh liburan, pekerja tidak selalu punya kesempatan untuk itu. Lebih dari setengah responden mengaku kurang dana adalah penyebab utamanya. Penyebab selanjutnya adalah anak-anak yang harus sekolah, dan tidak punya pengganti di tempat kerja. Ada kalanya, liburan dilakukan spontan. Seseorang bisa bangun dan tiba-tiba ingin berlibur bila ada masalah di kantor. Tetangga berisik, bos yang berlibur, dan konflik pasangan juga bisa jadi penyebab. "Pulang liburan, akan ada perasaan segar. Tapi itu cepat menguap, terutama jika ada tekanan. Terlalu keras bekerja bisa membuat orang butuh liburan lebih cepat," kata Kay Dixon dari situs wisata Holiday Hypermarket, yang memprakarsai studi, seperti dikutip Daily Mail. (ms) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. |
Bridgestone Luncurkan Ban Baru untuk MotoGP Australia & Valencia Posted: 20 Aug 2014 03:06 PM PDT VIVAnews - Bridgestone, selaku penyuplai ban tunggal MotoGP, kembali mengeluarkan ban baru untuk menghadapi MotoGP Australia, 19 Oktober 2014, dan Valencia, 9 November 2014. Ban ini diklaim bisa membantu pembalap mengatasi sirkuit yang memiliki banyak tikungan seperti di Phillip Island dan Valencia. Bridgestone mengeluarkan ban depan asimetris untuk menghadapi MotoGP Australia dan Valencia. Ban ini disebut-sebut bisa memberikan kontrol yang nyaman ketika para pembalap melakukan manuver di tikungan. Selain itu, ban ini juga bisa memberikan stabilitas saat pembalap melakukan pengereman. Sejauh ini, para pembalap masih menggunakan ban simetris dengan pembagian kompon yang sama di setiap sudutnya. "Kami menawarkan ban depan asimetris baru untuk para pembalap dalam evaluasi di Brno. Dan beberapa pembalap telah mengambil kesempatan mencoba ban ini serta memberikan timbal balik," jelas Manajer Pengembangan Bridgestone, Shinji Aoki, seperti dilansir Crash. "Meski Brno adalah sirkuit yang imbang dan bukan tempat yang cocok untuk ban asimetris, kami tetap ingin mencobanya dalam situasi rem serta transisi saat tikungan," sambung dia. Dari hasil uji coba yang sudah dilakukan, Aoki mengatakan para pembalap cukup puas dengan kualitas ban depan asimetris ini. "Mereka menilai ban ini bekerja dengan baik. Jadi, kami akan membawa ban depan asimetris baru ini ke Phillip Island dan Valencia, di mana sirkuit itu memiliki perbedaan yang besar antara sudut kiri dan kanan. Dengan ban ini para pembalap akan mendapat level kenyamanan tinggi dengan kualitas balapan yang ketat," tutur Aoki. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. |
Studi: Efek Negatif Rokok Berbekas Hingga 3 Generasi Posted: 20 Aug 2014 03:03 PM PDT Ilustrasi rokok (iStock) Para peneliti menemukan seorang wanita yang merokok selama kehamilan, cenderung memiliki cucu dengan berat badan berlebih pada usia remaja. Bila kedua nenek dari pihak ibu dan ibu hamil pun merokok, keturunan perempuannya akan memiliki tinggi dan berat badan lebih rendah daripada mereka dengan ibu dan nenek yang tak merokok. Adapun ibu yang tidak merokok dan nenek yang merokok selama kehamilan cenderung memiliki cucu yang lebih tinggi. Cucu lelaki dan perempuan dari ibu nonperokok-nenek perokok memiliki massa tulang dan otot yang lebih besar. Penelitian ini dilakukan di Inggris dan dipublikasikan dalam American Journal of Human Biology menunjukkan efek merokok saat hamil berefek kepada beberapa generasi. Peneliti Profesor Marcus Pembrey mengatakan, efek nenek dan ibu yang merokok harus diperhitungkan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. "Jika direplikasi, studi tersebut bisa menjadi model untuk analisis molekuler tanggapan transgenerational manusia," kata Pembrey seperti dilansir Daily Mail. Sejumlah studi menemukan, merokok selama kehamilan meningkatkan risiko bayi lahir meninggal, bayi lahir prematur, dan komplikasi saat kelahiran serta kelainan pada jantung bayi. (art) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. |
You are subscribed to email updates from VIVA.co.id To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |