Bursa kerja: Tenar, Pemilik 'Goyang Caisar' Enggan Disebut Artis |
- Tenar, Pemilik 'Goyang Caisar' Enggan Disebut Artis
- Terobsesi, Pria Singapura Ini Koleksi 6.000 Boneka Barbie
- Bale: Pilihan Tepat atau Buang-buang Uang?
Tenar, Pemilik 'Goyang Caisar' Enggan Disebut Artis Posted: 02 Sep 2013 03:04 PM PDT Meski sudah tenar, Caisar tetap ingat pesan ibunda. (VIVAnews/Muhamad Solihin) VIVAlife - Komedian pendatang baru, Caisar, mendadak tenar karena goyangan kocaknya. Goyang rancak yang populer sejak bulan lalu itu dinamainya 'Goyang Caisar'. Namun sebenarnya, profesi sebagai artis bukanlah impian bagi lelaki yang pernah menjalani pekerjaan sebagai tukang ojek itu. Meski kini dirinya sudah sering sepanggung dengan selebriti papan atas, Caisar tetap enggan disebut 'artis'. Itu disampaikannya pada VIVAlife saat ditemui di Studio ANTV, Epicentrum, Senin, 2 September 2013. "Saya tetap Caisar yang dulu, hanya seorang asisten," katanya merendah. Ya, Caisar memang mengawali kariernya di dunia hiburan dengan menjadi asisten komedian Budi Anduk. Caisar melanjutkan, dirinya bukan tak ingin menerima sebutan barunya itu. Ia sedang berusaha menyesuaikan diri terlebih dulu. "Kalau dipanggil demikian, saya Alhamdulillah sekali. Itu merupakan anugerah buat saya," ujar lelaki kelahiran 29 Agustus 1989 itu. Lagipula, ia tak ingin sebutan artis itu membuatnya gelap mata. Caisar khawatir terkena star syndrome. Oleh karena itu, ia tetap mengingat pesan kedua orangtuanya, terutama sang ibu. "Jangan lupa sholat, jaga kesehatan, terutama jangan sombong dengan orang lain," sambung sang ibunda, Nani Suryati, saat ditemui dalam kesempatan yang sama. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:
|
Terobsesi, Pria Singapura Ini Koleksi 6.000 Boneka Barbie Posted: 02 Sep 2013 03:01 PM PDT Jian Yang berpose dengan koleksi bonekanya. (REUTERS/Edgar Su) VIVAlife - Sekilas tak ada yang aneh dengan kediaman seorang pria Singapura, Jian Yang. Rumah yang tertata rapi tersebut didominasi dengan warna putih dan diberi sentuhan abu-abu pada bagian tangga. Namun, Anda akan terkejut begitu memasuki ruang utama, kamar ganti, dan ruang kerja Yang. Ruangan tersebut dipenuhi dengan boneka Barbie yang lazimnya dikoleksi kaum hawa. Seperti dilansir kantor berita Reuters, Yang memiliki koleksi lebih dari 6.000 boneka barbie dan 3.000 boneka jenis lain. Boneka-boneka itu memenuhi dinding ruang utama, sembilan lemari, dan rak di ruang kerja pria berusia 33 tahun tersebut. "Ketika Anda bertemu saya di luar dari ini, saya bukan tipe pria seperti itu. Saya bukan orang yang Anda kira dari seorang pria yang mengoleksi boneka," ujar Yang. Ketertarikan Yang terhadap mainan dan tren konsumen sebetulnya tak lepas dari profesinya saat ini. Ia tercatat menjabat sebagai Direktur Strategi Omicom Media Group. Meski demikian, Yang sudah mulai mengoleksi boneka Barbie sejak usia 13 tahun. Saat itu ia tertarik membeli boneka Barbie dalam balutan pakaian olahraga. "Sebelum saya mengetahui tentang norma-norma sosial, saya masih kecil saat saya melihat ini di televisi, saya menyukainya dan saya tidak diizinkan memilikinya," ujar Yang. Namun seiring bertambahnya usia, Yang pun memiliki penghasilan sendiri dan bebas membeli apapun yang ia inginkan. Ketertarikannya terhadap Barbie saat kecil berubah menjadi 'obsesi gila' saat dewasa. Hobinya ini pun didukung oleh teman-temannya. Yang mengakui bahwa hobinya mengoleksi boneka Barbie telah mempengaruhi kehidupan asmaranya. Salah seorang mantan kekasih Yang diketahui merasa tidak nyaman dengan hobi tersebut. Pria yang menggambarkan dirinya sebagai 'toy nerd' ini telah menghabiskan uang sebesar US$392 ribu untuk membeli boneka selama 20 tahun terakhir. Koleksi Yang termasuk ratusan boneka Bratz Girls, Monster High, Jem, dan Hologram. Sementara itu koleksi Barbie tertua yang dimiliki Yang berasal dari awal tahun 1960-an. Salah satunya adalah Barbie dalam balutan kostum perawat lengkap dengan kacamata. Ia juga diketahui memiliki puluhan Barbie dalam balutan berbagai kostum nasional dan edisi mirip pesohor dunia, seperti Grace Kelly , Barbara Streisand , Carol Burnett, dan Elizabeth Taylor. Adapun Barbie paling langka miliknya adalah model yang hanya dijual di butik label fesyen Comme des Garcons. "Teman saya menemukannya di Hong Kong dan langsung menelepon saya," katanya. Dalam perjalanan terakhirnya ke New York, Yang mengaku membeli 65 boneka. Ia pun berencana pergi ke sana lagi bulan ini dan tak lupa menyambangi toko boneka. Selain membeli di situs online dan lelang, Yang mendapatkan boneka-boneka koleksinya dari pemberian orang lain. Yang sendiri tak punya rencana menghentikan hobinya tersebut. Bahkan jika ruangan di rumahnya tak mampu menampung boneka-boneka tersebut. "Saya akan membeli rumah yang lain," ujarnya sambil tertawa lalu menunjuk ruangan sebelah. "Saya masih memiliki dinding yang kosong di sebelah sana." This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:
|
Bale: Pilihan Tepat atau Buang-buang Uang? Posted: 02 Sep 2013 02:20 PM PDT Beban bintang anyar Real Madrid asal Wales itu sangat besar. Pemain Real Madrid, Gareth Bale, saat diperkenalkan di Santiago Bernabeu, Senin 2 Agustus 2013. (REUTERS/Sergio Perez) VIVAbola - Kehadiran Gareth Bale disambut meriah oleh suporter Real Madrid yang menyesaki Santiago Bernabeu. Sosoknya diharapkan bisa menuntaskan dominasi Barcelona selama lima musim belakangan. Apakah Bale mampu memenuhi segala ekspektasi tersebut? Usai dengan mudah lolos tes medis, Bale resmi diperkenalkan pada pukul 13.00 waktu setempat, atau Senin sore WIB. Sebelumnya, ia menandatangani kontrak sebesar 100 juta Euro dengan presiden Madrid, Florentino Perez, yang membuatnya menjadi pemain termahal di dunia. "Saya harap bisa memberikan sukses pada klub ini dan memberikan gelar juara Eropa kesepuluh musim ini. Hola. Es un sueño estar aquí en Madrid. (Halo. Sebuah mimpi bisa berada di sini di Madrid)," sapa Bale dengan sedikit bahasa Spanyol usai berpose dengan kostum nomor 11. Kehadiran pria yang kini berlabel "Pemain Termahal di Dunia" itu tentu menjadi pelecut semangat Madridistas yang sempat khawatir usai rival abadi mereka, Barcelona, mendatangkan bintang Brasil, Neymar. Kekuatan Madrid sempat diragukan bisa menyaingi Blaugrana musim ini. Hal itu bisa terlihat dari sorakan-sorakan para suporter Madrid yang mengeluk-elukan Bale. Dukungan itu pun disambut sang pemain dengan mencium logo klub yang terletak di dada sebelah kirinya, menunjukan siap mati-matian. Presiden Madrid pun mengingatkan bahwa seluruh elemen klub menantikan permainan terbaiknya saat Bale menggunakan kostum Los Blancos. "Kami adalah tim yang paling menuntut di dunia," tegas Perez mengingatkan. "Tapi kami akan selalu berada di sisi anda. Pengikut kami dan para suporter adalah bahan bakar utama kami. Banyak pemain terbaik dunia mengagumi lapangan ini dan sekarang anda mengikuti langkah mereka," tambah sang presiden. Ksatria Britania ke-13 Jika dilihat dari sejarah, merupakan pemain Inggris Raya ke-13 yang pernah memperkuat Los Merengues. Bale juga menjadi pemain asal Wales pertama yang pernah direkrut klub kaya asal ibukota Spanyol tersebut. Sebelumnya, Madrid hanya memiliki seorang staf pelatih dari Wales. John Benjamin Toshack merupakan pelatih yang pernah menangani Real Madrid pada 1989-90 dan 1999. Di tangannya, Madrid meraih gelar La Liga 1989/90 dan mencatat rekor 107 gol di tahun yang sama. Sementara itu, para pemain Inggris Raya yang mewarnai tahun-tahun pertama Madrid adalah Arthur Johnson (1902-1904), Guilermo Linney (1909-1911), Stampher (1902-1903), Vickerstaff (1913-1915), Charles Wallace (1906-1908), dan Lindsey (1908). Johnson bahkan pernah juga tercatat sebagai pelatih pertama Madrid, pada periode 1910-1920. Setelah itu, Madrid lama tidak memboyong pemain dari ranah Inggris sebelum mendatangkan John Fox Watson. Pria asal Skotlandia tersebut hanya bermain untuk Madrid pada 1948-49 karena gagal bersaing. Pada akhir 1970-an sampai awal 80-an, nama Laurie Cunningham mencuat. Dia mencetak dua gol dalam laga debutnya untuk Madrid. Dia juga jadi bagian tim yang dikalahkan Liverpool di final Piala Champions tahun 1981. Total 13 gol Cunningham lesakan dalam 44 laga bersama Madrid. Gelar juara La Liga (1980) dan Copa del Rey (1980 dan 1981) berhasil dipersembahkan sebelum meninggal akibat kecelakaan di Madrid pada 15 Juli 1989. Pemain Britania Raya selanjutnya yang berseragam Madrid adalah Steve McManaman. Pindah dari Liverpool tanpa biaya transfer pada tahun 1999, dia juga salah satu pemain Inggris yang sukses di Madrid. Empat musim di Santiago Bernabeu, dia memenangi dua trofi La Liga, dua trofi Liga Champions, dua trofi Piala Super Spanyol, satu trofi Piala Super Eropa, dan satu Piala Interkontinental. Setelah itu, terjadilah eksodus bintang-bintang Premier League ke Madrid. David Beckham datang pada 2003 dan sukses mendongkrak nilai penjualan kaus dan merchandise mereka. Di atas lapangan, Beckham tiga setengah musim membela Madrid dan meraih satu trofi La Liga dan satu trofi Piala Super Spanyol. Sukses atau Flop? Setelah beberapa British football knights sukses menaklukan Spanyol, Michael Owen datang pada bursa transfer berikutnya. Sayang, penampilan "bocah ajaib Inggris" itu tidak maksimal karena hanya jadi cadangan Ronaldo. Owen tampil 45 kali dan membukukan 16 gol. Pembelian ini dinilai gagal. Tapi jika ditanya, siapa pemain Inggris terburuk yang pernah didatangkan Madrid sudah pasti jawabannya Jonathan Woodgate. Ia membuat gol bunuh diri dan dikartu merah pada laga debutnya. Woodgate juga lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan akibat cedera parah yang dialaminya. Dua musim berada di Madrid (2004-2006), dia cuma main 14 kali. Sekarang beban tanggung jawab atas duta sepakbola Britania berada di pundak Bale. Label pemain terbaik Premier League musim lalu dan banderol harga 100 juta Euro membuat tekanan untuk pemuda asal Wales itu semakin besar. Namun, jika melihat statistik permainan yang terus menanjak, bukan tidak mungkin pemain berjuluk "Road Runner" itu bisa menjadi tandem mematikan Cristiano Ronaldo di sektor sayap Madrid. Sejak mencuat tiga musim lalu, angka gol Bale selalu meningkat. 11 gol pada pada 2011-12 lalu bertambah satu gol (13) pada musim selanjutnya. Musim lalu, 21 gol ia lesakan di Premier League dan tiga dari delapan laga di Liga Europa, dengan total 26 gol dalam 44 laga di seluruh kompetisi. Gaya bermain kick and rush yang dikuasai Bale pun cukup cocok dengan gaya serangan balik cepat ala Madrid selama beberapa musim belakangan. Carlo Ancelotti juga jadi memiliki opsi saat CR7 maupun Angel Di Maria mendapat penjagaan ketat dari lawan. Hal itu ikut diyakini oleh calon seterunya di laga El Clasico, Gerard Pique. "Bale mempunyai kaki kiri yang menakjubkan. Saya tidak ragu kalau dia akan tampil baik di Real Madrid," ujar bek Barcelona itu. "Dia benar-benar berkembang dalam beberapa tahun belakangan. Dia berkembang sebagai pemain dan menambah bekal banyak pengalaman." "Dia baru bergabung dengan sebuah tim besar yang membayar banyak uang untuknya. Hanya waktu yang menjelaskan apakah dia pantas dihargai dengan nilai tersebut,"imbuhnya. Tapi, hal itu masih patut ditunggu. Performa dan ketajaman Bale masih harus dibuktikan di atas lapangan melawan tim-tim yang berambisi merusak reputasinya. Apalagi sekarang ia harus bermain melawan klub-klub level tertinggi demi ambisi La Decima. Permainan keras dan tanpa kompromi yang menjadi ciri khas Spanyol juga bisa menyulitkan langkahnya. "Ksatria ke-13 Britania" ditantang menaklukan "Negeri Matador", bahkan benua biru. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:
|
You are subscribed to email updates from VIVAnews To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |