Bursa kerja: Kalah, Guardiola Justru Lebih Optimis ke Final

Bursa kerja: Kalah, Guardiola Justru Lebih Optimis ke Final


Kalah, Guardiola Justru Lebih Optimis ke Final

Posted: 23 Apr 2014 03:01 PM PDT

Guardiola yakin bisa membalikkan keadaan di leg kedua. Apa alasannya?

Klub

Pelatih Bayern Munich, Pep Guardiola. (REUTERS/Stefan Wermuth)

VIVAbola - Bayern Munich memetik hasil mengecewakan saat bertandang ke Santiago Bernabeu menghadapi Real Madrid di leg pertama semifinal Liga Champions, Kamis 24 April 2014. Bayern kalah 0-1 berkat gol Karim Benzema di menit 19.

Kekalahan ini membuat situasi Bayern tidak menguntungkan jelang pertemuan kedua melawan Madrid di Allianz Arena, pekan depan. Sebab Phillip Lahm dan kawan-kawan harus menang 2-0 untuk memastikan lolos ke final.

Namun pelatih Bayern Pep Guardiola justru punya pendapat berbeda. Pelatih asal Spanyol itu malah lebih yakin dan optimis timnya bisa lolos ke final, meski di laga pertama dinihari tadi timnya menelan kekalahan.

"Saya lebih semakin optimis daripada sebelum pertandingan. Kami melakukan segalanya untuk menang di laga ini. Tapi Anda selalu bisa saja kalah ketika menghadapi para pemain hebat seperti ini," kata Guardiola dilansir Football Espana.

Keyakinan Guardiola tak terlepas dari aksi Bayern yang tampil dominan sepanjang laga. Bayern tercatat mendominasi penguasaan bola hingga 72 persen dan melakukan 18 percobaan. Sayangnya Bayern gagal memaksimalkan peluang yang ada.

"Kami telah kehilangan dengan cara yang terhormat. Saya bangga dengan tim saya. Kami bermain bagus melawan salah satu tim terbaik di dunia. Kami telah melakukan tugas dengan baik, hanya saja hasilnya tidak memuaskan," katanya.

"Di Munich kami akan memberikan segalanya untuk meraih kemenangan. Mudah-mudahan kami bisa lebih baik di leg kedua. Karena kami bermain melawan tim yang diperkuat pemain paling mahal di dunia," lanjutnya.

Lihat artikel menarik lainnya di tautan ini.

© VIVAbola

BERITA TERKAIT

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Aksi Paedofilia Eks Guru JIS Terungkap Usai Pecat PRT

Posted: 23 Apr 2014 02:52 PM PDT

VIVAnews - Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat, FBI tengah mendalami kasus kejahatan seks terhadap anak-anak dengan tersangka William James Vahey (64). Vahey mencabuli sedikitnya 90 anak, sejak tahun 2008.

Dikutip dari laman CNN edisi 22 April 2014, kasus ini mencuat setelah Vahey memecat pekerja rumah tangganya, tahun lalu. Kala itu, Vahey masih mengajar sejarah dan geografi di kelas 9 American Nicaraguan School, Managua, Nikaragua.

Vahey menuduh pekerja yang tidak disebutkan nama itu mencuri barang pribadinya. Lalu, pada Maret 2014, si pekerja itu mendatangi American Nicaraguan School seraya membawa flash drive atau media penyimpanan data milik Vahey. Dia mendesak pengelola sekolah melihat isi flash drive itu.

Pengelola sekolah sangat kaget saat mengetahui isi flash dvrive itu adalah gambar-gambar anak laki-laki dari berbagai negara dalam kondisi telanjang. Pengelola sekolah langsung memanggil Vahey untuk mengonfrontir gambar-gambar tidak senonoh itu. FBI menyatakan, anak-anak itu difoto dalam kondisi tak sadar, seperti tertidur.

Vahey tidak berkutik. Dia mengakui kejahatannya. Namun, dia kemudian menyalahkan masa kecil. Vahey mengaku dia juga korban pencabulan saat kanak-kanak. Akibat peristiwa itu, Vahey pun berubah menjadi monster pemangsa anak seumur hidupnya.

Namun, menurut laporan stasiun KPRC-TV, Vahey mengklaim korbannya tidak menderita. Sebelum dia mencabuli, si anak dicekoki obat tidur lebih dulu sehingga mereka tak sadar.

Tanpa pikir panjang, perwakilan sekolah itu kemudian mendatangi Kedutaan Besar AS di Nikaragua dan menyerahkan data yang mereka miliki. FBI langsung turun tangan mengusut kasus itu.

Vahey kemudian bunuh diri pada 21 Maret 2014 di Luverne, Minnesota. Meski Vahey sudah tewas, FBI tak berhenti mengusut kejahatan biadab itu. FBI melanjutkan penyidikan dengan berupaya mengidentifikasi 90 bocah yang gambarnya ada di flash drive Vahey.

Untuk proses identifikasi korban predator anak itu, FBI meminta bantuan publik AS dan internasional karena tersangka pernah mengajar di 8 negara. Salah satunya di Jakarta International School (JIS) di Indonesia.

FBI juga mengungkapkan, bocah-bocah yang difoto itu berumur antara 12-14 tahun dan tampak tak sadarkan diri. Saat ditemui di Houston, juru bicara FBI Shauna Dunlap mengatakan, penyidik menduga kuat anak-anak itu merupakan  murid-murid Vahey sejak tahun 2008. FBI juga menduga, Vahey sudah mencabuli semua bocah malang itu.

Foto-foto itu dikelompokkan berdasarkan tanggal dan lokasi study tour siswa sejak tahun 2008. "Saya khawatir, korban pencabulan dia lebih dari 90 anak, sebelum 2008 itu," imbuhnya.

Lewat surat elektronik yang dikirimkan ke VIVAnews, Rabu, 23 April 2014, JIS menjelaskan mereka baru saja menerima informasi dari sekolah internasional yang berada di Caracas, Venezuela mengenai penyelidikan FBI itu. JIS memastikan segera menghubungi FBI untuk melakukan verifikasi kebenaran kasus ini. Berikut kutipan surat resmi dari manajemen JIS tersebut.

"Bersama ini kami mengkonfirmasikan bahwa tersangka adalah mantan karyawan Jakarta International School yang berhenti pada 2002. Masalah tersebut saat ini sedang berada di bawah penyelidikan pihak FBI. Kami akan bekerjasama sepenuhnya dengan mereka." (umi)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Menjelajahi Eksotisme Pulau Tak Berpenghuni

Posted: 23 Apr 2014 02:45 PM PDT

Pantai di Pulau Kayu Angin Bintang di Kepulauan Seribu (VIVAnews/Lesthia Kertopati)

Pantai di Pulau Kayu Angin Bintang di Kepulauan Seribu (VIVAnews/Lesthia Kertopati)

VIVAlife - Penat dengan hiruk-pikuk Jakarta, namun tidak punya banyak waktu untuk berlibur? Kenapa tidak mencoba melarikan diri sejenak ke Pulau Seribu.

Mungkin terdengar membosankan. Tapi sebenarnya, Pulau Seribu punya banyak sudut menarik yang bisa dijelajahi. 

Lupakan destinasi ke pulau-pulau besar seperti Pulau Pramuka atau Pulau Harapan. Sebaliknya, keluarkan semangat berpetualang Anda dengan menginap di pulau tak berpenghuni di sana.

Bayangkan, selama akhir pekan, Anda bisa menikmati pulau pribadi dengan keindahan pantai yang bisa disandingkan dengan Maladewa. Bersantai di pantai kosong milik sendiri, menikmati matahari terbenam tanpa terganggu hiruk-pikuk dan lalu-lalang sesama turis serta bisa melakukan segala hal yang Anda inginkan, termasuk berenang sepanjang waktu.

Tapi konsekuensinya, Anda juga harus bersiap tinggal di tempat tanpa fasilitas dan kenyamanan yang biasa didapatkan di pulau-pulau berpenghuni. Jangan berharap menemukan hotel dan kasur empuk atau bahkan toilet. Singkatnya, Anda harus bersahabat dengan alam.

Di sini, pelajaran bertahan hidup yang dulu Anda pelajari di kepanduan bisa dipraktikkan. Mendirikan tenda dan membuat api unggun lalu memasak makan malam berupa ikan bakar yang Anda pancing sendiri adalah sebuah kepuasan tersendiri. 

Salah satu warga Jakarta yang kerap berlibur di pulau tak berpenghuni di Kepulauan Seribu adalah Fadly, 26. Dia memilih berkunjung ke pulau kosong karena lebih tenang dan bisa bebas bermain dengan teman-temannya. "Lebih bebas aja jadinya dan lebih seru, karena kami camping," katanya kepada VIVAlife. 

Fadly mengatakan dia sudah beberapa kali berkemah di pulau tak berpenghuni bersama teman-temannya. "Biasanya kalau ada waktu libur bareng, seperti di weekend, libur tahun baru atau kalau kita ingin merayakan acara spesial seperti Valentine," papar finalis Putra Bahari 2013 perwakilan Sulawesi Barat tersebut. 

Di siang hari, Anda bisa melakukan beragam kegiatan seperti berenang dan snorkeling di sekitar pulau. Anda juga bisa menyewa perahu dan melakukan island hopping ke pulau-pulau tetangga sekaligus memancing untuk lauk makan-malam. Mereka yang memiliki hobi menyelam pun bisa melakukannya di Pulau Seribu. 

Memang, berkunjung ke pulau tak berpenghuni di Kepulauan Seribu lebih rumit daripada berkunjung ke Pulau Tidung. Anda harus mengantongi izin dari pemilik pulau atau penjaga pulau yang biasa berjaga di pulau tersebut. Adapun biaya perizinannya umumnya sebesar Rp250 - 500 ribu, namun  biaya bisa berubah tergantung jumlah orang yang menginap serta lama tinggal.  

Beberapa pulau tak berpenghuni yang bisa dijadikan destinasi berlibur di akhir pekan adalah Pulau Perak, Pulau Semak Daun, Pulau Dolphin atau Kayu Angin Bintang, Pulau Hiu, Pulau Ayer, Papa Theo, Pulau Semut, Pulau Onrust , Pulau Kotok, Pulau Cipir, dan Pulau Kelor. 

Ada juga pulau-pulau konservasi yang bisa dikunjungi saat melakukan island hopping, namun tidak bisa ditinggali. Misalnya, Pulau Rambut yang merupakan tempat konservasi unggas. 

Soal biaya, berlibur akhir pekan di pulau tak berpenghuni di Kepulauan Seribu tidak begitu mencekik leher. Jika Anda berlibur bersama 20 - 25 orang, biayanya hanya sekitar Rp300 ribu termasuk transportasi pulang-pergi Jakarta-Pulau Seribu sekaligus biaya sewa perahu untuk island hopping serta sewa peralatan snorkeling.  (ita)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Bursa kerja: Kalah, Guardiola Justru Lebih Optimis ke Final cari kerja