Bursa kerja: Bermodal Suka, Tati Sukses Bisnis Sulam Pita

Bursa kerja: Bermodal Suka, Tati Sukses Bisnis Sulam Pita


Bermodal Suka, Tati Sukses Bisnis Sulam Pita

Posted: 18 Dec 2012 03:12 PM PST

VIVAnews - Hiasan menyulam memiliki proses pengerjaan cukup panjang. Kini, seni hiasan itu dapat ditemukan di mana-mana dan setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri. Pada dasarnya, hampir tiap-tiap negara di dunia ini memiliki sejarah dan cerita unik mengenai seni hiasan menyulam.

Bahan-bahan pun dengan mudah diaplikasikan dengan benang, pita, maupun manik-manik.

Adalah Tati Mulyati, wanita berusia 54 tahun ini mencoba memadukan kerajinan sulam lewat benang sutra, manik-manik, dan pita Jepang.

"Saya menyukai sulam usia 10 tahun. Setiap kali melihat gambar yang unik, saya kemudian membuat polanya dan menyulam," kata Tati kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa 18 Desember 2012.

Untuk mempelajari teknik menyulam, diperlukan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa. Sebab, selain memadukan gradasi warna, sulam juga dikenal mempunyai tingkat kesulitan tersendiri. Tangan pun harus terampil memainkan jarum.

"Sekarang ini saya sedang memperdalam teknik sulam China, metodenya mainkan jarumnya itu naik turun," tuturnya.

Ada lagi teknik sulam pita Jepang, unsur pita memberi efek tiga dimensi, karena ukuran pita lebih besar dari benang. Hasil sulaman pita juga lebih dekoratif, karena bahan pita yang lebih beragam. Pita juga cenderung kaku, sehingga memberikan gelombang di permukaan kain sesuai lekuk yang diinginkan.

"Belajar sulam itu butuh waktu lama agar bisa membuat satu pola yang utuh," katanya.

Sebagai kegiatan sosial, Tati pun memberikan pelatihan menyulam gratis di dekat rumahnya, di Jalan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. "Saya membuat lembaga Tati Sulam dan sudah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan," ujar Tati.

Menggeluti dunia menyulam selama puluhan tahun, Tati pun mengaku senang dan nyaman menekuni dunianya tersebut. Selain dapat membantu orang lain, ia menganggap usaha ini ibadah.

"Saya jadikan ini ibadah saja, jadi tidak menargetkan harus dapat uang berapa. Yang penting ini berguna buat orang lain," katanya.

Untuk pendapatan sendiri, dalam sehari wanita asal Jawa Barat ini biasanya memperoleh penghasilan antara Rp1-5 juta. Ini dari hasil jualan produk-produknya yang dipasarkan mulai Rp150 ribu. (art)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Gaza Blitz - Turmoil And Tragicomedy At The BBC.

Krisis Insinyur Ancam Pembangunan Infrastruktur

Posted: 18 Dec 2012 03:06 PM PST

VIVAnews -  Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memperkirakan intensitas pembangunan infrastuktur di tanah akan meningkat tajam dalam dekade-dekade mendatang. Antisipasi di bidang sumber daya manusia, khususnya bidang teknik, tidak bisa ditawar lagi.

"Kami semua memahami bahwa sampai saat ini pembangunan infrastruktur  di Indonesia menjadi tantangan besar. Kami juga memahami bahwa infrastruktur merupakan komponen kunci dalam upaya untuk menarik investasi lebih besar bagi ekspansi ekonomi Indonesia," kata Bobby Gafur Umar, Ketua Umum PII dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews, Selasa 18 Desember 2012.

Ironisnya, pada saat yang sama, minat kalangan muda untuk menjadi tenaga ahli di bidang teknik, justru menurun. "Ini sangat memprihatinkan," tambahnya.

Bobby mengaku bahwa peringkat Indonesia dalam pengadaan infrastruktur masih rendah. Berdasarkan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum), untuk kualitas infrastruktur jalan, Indonesia hanya berada di peringkat 105 pada tahun 2008, peringkat 95 pada tahun 2009, peringkat 84 pada tahun 2010, dan peringkat 83 pada 2011. 

Salah satu tantangan Indonesia adalah kurangnya sumber daya manusia yang punya kompetensi untuk mendukung pembangunan infrastruktur tersebut. "Minat kalangan muda Indonesia terhadap teknologi justru menurun saat kami di Indonesia sedang berusaha keras menggenjot pembangunan infrastruktur," kata Bobby.

Menurut Bobby, pembangunan infrastruktur di Indonesia membutuhkan sumber daya manusia dengan kualifikasi profesional dan pendidikan tinggi di bidang teknik sebanyak 2, 75 juta orang hingga tahun 2025. "Angka tersebut, bisa dicapai jika Indonesia dapat mencetak sumber daya manusia lulusan pendidikan teknik sebanyak 57 ribu per tahun pada 2015 hingga 163,5 ribu per tahun pada 2025," ujarnya.

PII sendiri memperkirakan, jumlah kebutuhan sumber daya manusia tersebut dapat mendukung pembangunan infrastruktur senilai US$188 juta.

"Sebagai catatan, saat ini, hanya ada sekitar 750 ribu insinyur dari berbagai bidang di Indonesia. Padahal, intensitas, bobot, kualitas dan proses pembangunan di Indonesia menuntut keahlian, kehandalan, kemampuan serta kompetensi dari bidang teknik yang dikuasai oleh para insinyur," jelasnya.

Jumlah 750 ribu orang insinyur tersebut, kata Bobby, sangat tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia.

"Jumlah insinyur di Indonesia, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, hanya mencapai 164 orang per satu juta penduduk. Ini masih sangat kurang. Harus ada upaya serius untuk dapat mencetak jumlah insinyur yang lebih banyak. Jika tidak, kita akan mengalami krisis insinyur," tuturnya.

Bobby juga memaparkan data-data lain. 2010, sumber daya manusia Indonesia pada bidang teknik dengan kualifikasi tinggi hanya mencapai 7,2 persen saja. Sebesar 63 persen dari 7,2 persen tersebut merupakan lulusan sarjana atau strata tingkat satu dan sisanya adalah diploma.

PII memperkirakan Indonesia harus mencetak sedikitnya 185 ribu sarjana teknik per tahunnya pada 2025 agar tujuan pembangunan infrastruktur tercapai. (umi)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Gaza Blitz - Turmoil And Tragicomedy At The BBC.

Hari Ini, Afriyani Divonis Kasus Narkoba

Posted: 18 Dec 2012 03:03 PM PST

VIVAnews - Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjadwalkan sidang kasus kepemilikan narkotika dan obat-obatan terlarang terhadap terdakwa Afriyani Susanti, pengendara Xenia Maut yang menabrak sembilan orang hingga tewas dikawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Agenda sidang sendiri yakni pembacaan putusan majelis hakim.

Kuasa hukum Afriyani, Efrizal mengatakan bahwa kliennya sudah siap menghadapi putusan yang diberikan oleh majelis hakim. Namun ia berharap putusannya lebih rendah daripada tuntutan jaksa penuntut umum yakni selama tiga tahun.

"Rencana sidang mulai pukul 12.00 WIB. Yang pasti, Afriyani meminta keadilan yang sesuai dengan apa yang dapat dibuktikan kesalahanya," ujar Efrizal kepada VIVAnews.

Ditambahkan Efrizal, untuk kasus kecelakaannya sendiri, pihaknya sudah mendaftarkan kasasi. Sebab, putusan bandingnya ditolak dan menguatkan putusan pengadilan negeri Jakarta Pusat yang memvonis Afriyani selama 15 tahun penjara.

Seperti diketahui, Afriyani bersama dengan ketiga temannya yakni Adistria Putri Grani, Deny Maulana, dan Arisendi terbukti menggunakan narkoba usai menghadiri acara di Klub Stadium, Jakarta Barat.

Akibat dari perbuatannya, Afriyani yang saat itu mengemudikan kendaraan Xenia menabrak pejalan kaki. Afriyani disangkakan Pasal 127 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkoba dan Obat-obatan Terlarang. (umi)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Gaza Blitz - Turmoil And Tragicomedy At The BBC.

Bursa kerja: Bermodal Suka, Tati Sukses Bisnis Sulam Pita cari kerja