Bursa kerja: Agen: Guardiola Bodoh Sia-siakan Ibrahimovic

Bursa kerja: Agen: Guardiola Bodoh Sia-siakan Ibrahimovic


Agen: Guardiola Bodoh Sia-siakan Ibrahimovic

Posted: 18 Apr 2014 03:07 PM PDT

Raiola juga menyebut Barcelona tak menghargai kliennya.

Pemain Bintang

Zlatan Ibrahimovic (REUTERS/Erik Martensson)

VIVAbola - Agen kenamaan, Mino Raiola mengungkit salah satu 'dosa' yang pernah dibuat pelatih Bayern Munich sekarang, Pep Guardiola. Menurutnya kesalahan besar telah dilakukan pria asal Spanyol itu saat menangani Barcelona yakni dengan menyianyiakan Zlatan Ibrahimovic.

Ya, Raiola adalah agen dari Ibra. Tak heran jika dia tanpa segan menyudutkan Guardiola. "Siapa yang melindungi Ibra ketika di Barcelona jika bukan saya? Apakah istrinya?" kata Raiola dikutip 11 Freunde.

"Dia raja di Inter Milan kala itu dan ketika pindah Ibra bukan siapa-siapa. Guardiola menyianyiakannya," lanjutnya.

Tanpa sungkan Raiola juga menyebut Guardiola telah berbuat bodoh dengan merekrut bintang asal Swedia itu lalu membiarkannya tenggelam begitu saja padahal klub sudah membayar mahal untuk kepindahannya dari Inter di 2009.

"Jika Anda membayar €79 juta untuk pemain dan tidak membiarkannya tampil, itu bukan cuma sangat bodoh tetapi juga merusak keuangan klub. Mungkin kebanyakan agen tidak berani mengkritik Barcelona kerena tak klub itu tak akan membeli pemain mereka. tapi saya tidak peduli. Saya tidak menghormati klub yang enggan menaruh hormat kepada pemain saya," seunya.

Ibrahimovic diketahui hanya dua musim membela Barcelona. Kalah bersaing dengan Lionel Messi, dia cuma mencatat 29 penampilan serta menorehkan 16 gol di klub yang bermarkas di Camp Nou tersebut.

© VIVAbola

BERITA TERKAIT

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

"Kerikil Tajam" Dalam Sepatu Liverpool, Chelsea, dan ManCity

Posted: 18 Apr 2014 03:00 PM PDT

Bukan tim besar yang jadi ancaman, namun yang nyaris degradasi.

Klub

Chelsea Vs Liverpool (REUTERS/Dylan Martinez)

VIVAbola - Jawaban siapa yang akan menjadi juara Premier League pekan ini bisa terjawab pada akhir pekan nanti. Liverpool dan Chelsea akan menentukan nasib mereka masing-masing.

Dua tim pemuncak klasemen itu berpeluang besar memperlebar jarak dari Manchester City, yang pertengahan pekan kemarin hanya bisa main imbang 2-2 dengan Sunderland.

Saat ini, Liverpool masih bertengger di peringkat pertama klasemen dengan 77 poin dengan hanya empat laga sisa. Chelsea membuntuti di belakangnya dengan selisih dua poin. Man City mulai tercecer dengan 71 poin.

Meski memiliki keunggulan poin cukup signifikan, baik Liverpool dan Chelsea tetap tidak boleh mengendurkan konsentrasi. Pasalnya, empat laga sisa akan jadi ujian tersendiri, apalagi ManCity masih mengantungi satu laga lebih sedikit.

Liverpool akan menghadapi Norwich City, Chelsea, Crystal Palace, dan Newcastle United jelang garis finis liga. Lawan-lawan mereka ini tidak boleh dianggap enteng.

Norwich sedang dalam usaha mereka keluar dari zona degradasi. Chelsea adalah satu klub kuat yang jadi ancaman. Crystal Palace sedang menunjukan performa luar biasa. Sedangkan Newcaslte adalah tim tradisional yang sering menyulitkan.

Hasil imbang yang diraih ManCity saat menjamu Sunderland juga menjadi peringatan untuk Liverpool. Terbukti, klub papan bawah mampu menebar ancaman untuk para calon juara. "Kerikil kecil nan tajam" bisa menyakiti mereka.

"Kemarin itu adalah sinyal peringatan bagi setiap orang, di mana tidak ada jaminan pada empat laga terakhir yang masih tersisa," ujar pelatih Liverpool, Brendan Rodgers seperti dilansir Dailymail.

"Lihat saja hasilnya, pesan terbesar yang saya dapat dari hasil kemarin adalah sinyal peringatan ada di sana dan Anda harus melakukan tugas dengan baik.," beber Rodgers.

Saat ini, Liverpool memang sedang dalam kondisi onfire dengan 10 kali meraih kemenangan beruntun. Mulai dari Arsenal, Manchester United, Tottenham Hotspur, sampai ManCity jadi korban mereka.

Apalagi saat ini dua penyerang mereka juga bertengger sebagai pencetak gol terbanyak. Luis Suarez dengan torehan 29 gol, diikuti oleh Daniel Sturridge dengan 20 gol sejauh ini.

Di atas kertas, laga melawan Norwich hari Minggu, 20 April 2014, bakal jadi "santapan empuk" pasukan Anfield. Tapi ternyata tidak hanya sang pelatih saja, Suarez pun sadar kalau Liverpool belum meraih apa-apa sehingga tetap harus fokus.

"Sangat normal bagi suporter sangat gembira dan selalu membicarakan peluang kami," kata Suarez seperti dilansir Soccerway. "Memenangkan gelar akan sangat spesial tapi kami belum boleh memikirkan hal itu."

"Ketika saya berbelanja bersama keluarga saya, saya selalu dihadapkan dengan fans yang selalu menyebut nama saya. Saya katakan kepada mereka untuk tetap kalem dan tidak terlalu memikirkannya. Kami akan melakukan yang terbaik," lanjut pemain berjuluk El Pistolero tersebut.

Awas Lubang, The Blues!

Persaingan para di papan teratas klasemen memang sedang memasuki gigi lima. Tiga tim teratas berusaha menginjak gas secara maksimal agar memasuki finis sebagai yang terdepan.

Naas bagi ManCity setelah mobilnya menghantam lubang besar pertengahan pekan kemarin. Secara mengejutkan tim berposisi juru kunci mampu menahan imbang, bahkan nyaris menang, di Etihad Stadium.

Hasil imbang ini membuat Chelsea jadi salah satu kandidat kuat juara. Jika bisa meraih kemenangan pada seluruh laga sisa, termasuk lawan Liverpool, maka John Terry cs akan memboyong gelar juara ke London Barat.

Jika bisa meraih tiga poin, Chelsea akan naik ke puncak klasemen Premier League. Menantikan hasil laga Liverpool melawan Norwich satu hari setelahnya.

Namun, apakah Stamford Bridge akan menyaksikan momen yang sama seperti di Etihad? Perjuangan Black Cats untuk bertahan di turnamen kasta tertinggi Inggris bakal menjadi momok tersendiri bagi Chelsea pada laga hari Sabtu besok, 19 April 2014.

Tak berbeda jauh dengan kubu Liverpool, asisten pelatih Chelsea, Steve Holland, menegaskan saat ini adalah momen yang paling sulit di liga. Apalagi, The Blues harus bermain juga di Liga Champions dan akan hadapi Atletico Madrid di Vicente Calderon pekan depan.

"Ini adalah periode yang menantang, tidak hanya fisik tapi juga emosi. Saya pikir pengalaman selalu menjadi hal paling vital di semua kompetisi. Skuad kami bisa menyatu dengan baik," ujar Holland jelang lawan Sunderland, seperti dilansir BBC.

"Pertandingan besok sangat besar. Saya tidak merasa gelar akan ditentukan saat kami melawan Liverpool. Besok akan jadi laga yang sulit dan kami harus bersikap tetap profesional," tegas tangan kanan Jose Mourinho tersebut.

Kondisi Chelsea juga tidak akan maksimal saat menjamu Sunderland nanti. Mereka dipastikan masih tampil tanpa Eden Hazard akibat mengalami masalah pada betisnya beberapa pekan lalu.

ManCity Masih Harapkan Keajaiban

Meski sudah tertusuk oleh "kerikil tajam", bagi kubu ManCity persaingan sebenarnya belum tertutup. Trofi Premier League masih bisa mereka raih dengan syarat dua persaing mereka terselip di empat laga terakhir dan The Citizens selalu menang.

Liverpool kini menempati puncak klasemen dengan 77 poin dari 34 laga. Chelsea menguntit di urutan kedua dengan 75 angka. Di posisi ketiga, Manchester biru yang mengumpulkan 71 poin masih memiliki satu pertandingan lebih banyak.

Ketinggalan enam poin dari Liverpool membuat ManCity harus berharap The Reds kalah dua kali, dan gagal menang di laga selanjutnya. Selain itu, mereka juga harus berharap kegagalan serupa diraih Chelsea.

Memang hal tersebut sepertinya mustahil jika melihat performa Liverpool dan Chelsea belakangan ini. Namun, Manuel Pellegrini menegaskan tim asuhannya tetap akan berjuang sampai akhir.

"Kami berada dalam posisi yang buruk tapi masih ada kesempatan secara matematis dan kami akan bertarung hingga akhir," umbar pelatih ManCity tersebut, seperti dikutip Sky Sports.

"Tugas saya sekarang adalah berbicara dengan pemain dan mencoba memenangkan 5 pertandingan terakhir. Pada akhir musim, kami akan melihat siapa yang memiliki poin lebih," lanjut Pellegrini.

Pria Chile tersebut berkaca pada keberhasilan Roberto Mancini dua tahun lalu membalikan seluruh prediksi. Saat itu, ManCity ketinggalan enam poin dari Manchester United namun berhasil menjadi juara di akhir musim.

"Saya pikir ini sulit. Namun, ini bukan pertandingan terakhir yang kami mainkan. Kami memiliki lebih sedikit peluang dibandingkan sebelum pertandingan ini, namun kami masih memiliki kesempatan," tegas mantan arsitek Malaga ini.

Klasemen Tiga Besar Premier League:
1. Liverpool 77 poin (34 laga yang sudah dimainkan)
2. Chelsea 75 poin (34 laga yang sudah dimainkan)
3. ManCity 71 poin (33 laga yang sudah dimainkan)

Pertandingan Sisa (Kandang/Tandang):
Liverpool:
Norwich City (T), Chelsea (K), Crystal Palace (T), Newcastle (K)
Chelsea: Sunderland (K), Liverpool (T), Norwich City (K), Cardiff City (T)
ManCity:  West Brom (K), Crystal Palace (T), Everton (T), Aston Villa (K), West Ham (K)

© VIVAbola

BERITA TERKAIT

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Absen di Penyerahan Medali Barca, Sanchez Kesal pada Martino?

Posted: 18 Apr 2014 02:42 PM PDT

Sanchez kecewa karena tak dimainkan sejak awal.

Klub

Pemain Bintang

Alexis Sanchez (REUTERS/Jon Nazca)

VIVAbola - Satu lagi kabar tak mengenakan yang terkuak usai kekalahan Barcelona di final Copa del Rey melawan Real Madrid tengah pekan kemarin. Winger Alexis Sanchez dikabarkan ngambek kepada pelatihnya, Tata Martino selepas duel panas di Stadion Mestalla tersebut.

Menurut SPORT, Sanchez sengaja tak mengikuti acara penyerahan medali runner-up Copa del Rey. Dia diyakini langsung nyelonong ke ruang ganti usai wasit meniup peluit panjang.

Memang pemain asal Chile itu sama sekali tidak kelihatan batang hidungnya ketika pemain Los Azulgranas berbaris menerima kalungan medali perak dari sang raja, pahadal Sanchez diketahui sempat turun bermain sebagai pengganti di pertengahan babak kedua.

Nah, diduga kuat Sanchez menolak ikut naik ke podium kerena terlanjur kesal dengan Martino. Dia kecewa karena tak dipercaya bermain sejak awal.

Memang sebelum pertandingan seumlah kalangan memprediksi Martino bakal menempatkan Sanchez di starting XI. Dia akan menjadi trisula lini depan Barcelona bersama Lionel Messi serta Neymar. Tapi rupanya sang entrenador punya pikiran lain. Dia malah memilih menurunkan Cesc Fabregas ketimbang mantan pemain Udinese itu.

Yang menarik sekarang, di tengah 'konflik' antara Sanchez, Martino dihadapkan pada situasi dimana mau tak mau dia harus mengandalkan pemain 25 tahun itu menyusul cederanya Neymar.

© VIVAbola

BERITA TERKAIT

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Bursa kerja: Agen: Guardiola Bodoh Sia-siakan Ibrahimovic cari kerja