Bursa kerja: Kate Middleton Hamil Dimanfaatkan Demi Uang? |
- Kate Middleton Hamil Dimanfaatkan Demi Uang?
- McMenemy Bedah Kekuatan Barito Lewat Video
- Kekalahan Chelsea & Misi Penyelamatan QPR
Kate Middleton Hamil Dimanfaatkan Demi Uang? Posted: 03 Jan 2013 03:03 PM PST Pangeran William dan Kate Middleton (REUTERS/Andrew Winning) VIVAlife - Sejak menikah dengan Pangeran William, popularitas Kate Middleton mendunia. Keluarga Kate pun terbawa popularitas sulung dari tiga bersaudara itu. Tapi, kini Keluarga Kate dituding memanfaatkan ketenaran Kate demi memperkaya diri. Keluarga itu disebut-sebut memanfaatkan kehamilan Kate untuk mendapatkan uang banyak. Orangtua Kate yang memiliki perusahaan perencana pesta dikabarkan baru saja mengeluarkan konsep pesta untuk baby shower. Mereka membuat tema lucu untuk pesta itu, yakni 'little prince' dan 'little princess'. Kabarnya, wanita yang tengah mengandung di Inggris sangat terinspirasi dengan segala hal berbau kerajaan. Dan orangtua Kate mengambil kesempatan itu menjadi ladang bisnis. Seperti dikutip dari Hollyscoop, ini bukan pertama kali orangtua Kate memanfaatkan ketenaran putri sulungnya itu. Sebelum Kate resmi dinikahi William pada April 2011 lalu, orangtua Kate lebih dulu merilis barang-barang pesta dengan tema kerajaan yang terbuat dari kertas. Dan bukan hanya itu saja, Pippa Middleton, adik Kate juga mengambil keuntungan dari popularitas sang kakak. Kehidupan sosialita yang dijalani Pippa belakangan ini, dituding menggunakan nama besar sang kakak. Mengenai tudingan itu, keluarga Middleton belum angkat bicara. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Gaza Blitz - Turmoil And Tragicomedy At The BBC. |
McMenemy Bedah Kekuatan Barito Lewat Video Posted: 03 Jan 2013 02:51 PM PST Jum'at, 4 Januari 2013, 05:51 WIB Rejdo Prahananda , Yadi (Bandung) Simon McMenemy (ANTARA/Andika Wahyu) VIVAbola - Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR), Simon McMenemy belakangan punya hobi menghabiskan waktu berjam-jam di depan DVD Player dan televisi. Bukan untuk mencari hiburan di waktu luang, tetapi itu cara Simon mempelajari kekuatan dan kelemahan lawan. Jelang laga perdana Indonesia Super League (ISL) melawan klub promosi ISL, PS Barito Putera Banjarmasin di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, 5 Januari 2012, Simon sangat serius menyiapkan timnya. Simon tidak ingin PBR terjungkal di laga yang menandai comeback Bandung Raya ke kasta kompetisi tertinggi sejak terakhir kali tampil di level teratas pada musim 1996/1997 silam. "Saya hanya memiliki rekaman pertandingan mereka (Barito Putera) sebagai modal persiapan tim. Semuanya harus siap menghadapi laga pertama nanti," ujar Simon. Sejak menjalani persiapan awal November lalu. Simon menilai ada perkembangan menggembirakan yang ditunjukkan pemain, termasuk para pemain muda. Bahkan Simon mengaku tidak ragu menurunkan beberapa pemain muda dalam susunan tim inti. "Saya sendiri bingung siapa yang akan dipilih bermain sejak kick off. Para pemain muda membuat saya sulit dalam menentukan pilihan. Perkembangan mereka cukup signifikan. Mereka mulai memahami cara membangun kerjasama tim yang baik," jelas mantan pelatih Timnas Filipina itu. Mengandalkan kolaborasi pemain senior dan junior, Simon optimistis awal musim ini meninggalkan kesan buat PBR. "Laga pertama sangat penting dan kemenangan menjadi cukup penting untuk diraih." • VIVAbola | Share : This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Gaza Blitz - Turmoil And Tragicomedy At The BBC. |
Kekalahan Chelsea & Misi Penyelamatan QPR Posted: 03 Jan 2013 02:41 PM PST Pemain Queens Park Rangers rayakan kemenangan atas Chelsea (REUTERS/Stefan Wermuth) VIVAbola - Kejutan terjadi dalam lanjutan Premier League, Rabu 2 Januari 2013 (Kamis dini hari WIB). Juara bertahan Liga Champions, Chelsea tertunduk di kandang sendiri. The Blues takluk oleh tim yang menghuni juru kunci klasemen, Queens Park Rangers. Sebuah sepakan dari luar kotak penalti Shaun Wright-Philips membuat publik Stamford Bridge tersentak. Gol eks punggawa Chelsea pada menit 78 itu sanggup memastikan kemenangan QPR dengan skor tipis 1-0. Hasil ini jelas mengejutkan semua pihak. Chelsea sedang dalam performa menanjak dengan 4 kemenangan beruntun. Mereka bahkan sempat menggilas Aston Villa 8-0. Sebaliknya, QPR mengalami 3 kekalahan beruntun dan baru sekali menang musim ini. Namun, ternyata hasil di lapangan berbicara lain. Kemenangan ini masih belum mengangkat QPR dari posisi juru kunci klasemen. Klub yang sempat menghadapi Persebaya Surabaya pada laga pramusim ini mengoleksi 13 poin dari 21 laga. QPR hanya kalah selisih gol dari Reading di atasnya. Namun, tiga poin ini jelas begitu berharga. Selain lawan yang dihadapi adalah tim sekelas Chelsea, kemenangan di Stamford Bridge itu merupakan yang pertama dalam 30 tahun terakhir. "Saya tak ingat mendapatkan kemenangan yang indah seperti malam ini. Chelsea sedang dalam keadaaan yang bagus dan kami baru saja mengalami dua kekalahan beruntun dari Liverpool dan West Brom. Ini hasil yang sangat bagus untuk tim," tutur manajer QPR, Harry Redknapp kepada situs resmi klub. Meski hasil tersebut tidak mengubah posisi QPR di papan bawah klasemen, Redknapp yakin jika hasil ini akan menjadi awal kebangkitan klub yang dimiliki taipan asala Malaysia, Tony Fernandes tersebut. "Semua orang mungkin mengira saya gila ketika mengatakan kami bisa bangkit usai dipermalukan Liverpool. Tapi, saya percaya kami bisa melakukannya dan malam ini kami membuktikannya," lanjutnya. Di laga tersebut, manajer Chelsea, Rafael Benitez tidak menurunkan pemain terbaiknya. Manajer asal Spanyol itu mencadangkan Ashley Cole, Ramires, Eden Hazard dan Juan Mata. Sebagai gantinya, Benitez memainkan Ryan Bertrand, Oscar, Marko Marin dan Victor Moses untuk menyokong Fernando Torres. Namun, dia tidak menyesali keputusannya itu. "Kami kelelahan dan tidak bermain dengan tempo yang tepat. Kami membuat kesalahan dan memberikan mereka peluang untuk mencetak gol," tutur Rafa kepada Daily Mail. "Saya tidak menyesal telah merotasi pemain. Karena kami tidak bisa bermain dengan pemain yang sama di setiap pertandingan. Jika Anda bermain melawan tim papan bawah di kandang, Anda harus mempercayai pemain Anda. Dan saya percaya dengan kemampuan mereka." Misi Berat Harry Redknapp Redknapp menjadi pelatih QPR sejak 24 November 2012, menggantikan Mark Hughes yang dipecat. Saat Redknapp tiba, QPR belum pernah meraih satu kemenangan pun. Eks manajer Tottenham Hotspur itu akhirnya sanggup memberikan kemenangan perdana bagi tim barunya pada 15 Desember 2012, mengalahkan Fulham 2-1 di Loftus Road. Menjadi suksesor Mark Hughes jelas tantangan tersendiri bagi Redknapp. Dia bahkan menyebut misinya menyelamatkan QPR dari zona degradasi adalah tantangan terbesar dalam karirnya. "Ini mungkin akan menjadi tantangan terbesar dalam karir saya. Kembali ke Portsmouth merupakan salah satu yang sulit. Jika saya tidak menyelamatkan mereka dari degradasi saat itu, mungkin saat ini saya tak ada di sini," kata Redknapp pada pada Sky Sport News. "Ini adalah masa yang sulit, namun kami yakin bisa melakukannya. Redknapp patut meneruskan tren positif QPR ini di pertandingan selanjutnya. Setelah menghadapi West Bromwich Albion di Piala FA, lawan The Hoops di Premier League berturut-turut adalah Tottenham Hotspur, West Ham United dan Manchester City. Jelas itu bukan lawan-lawan mudah. Namun, melihat trek Redknapp yang sering membantu klub ke luar dari masa-masa sulit, bukan mustahil mengejar selisih 5 poin dari Southampton yang menghuni batas aman. 5 laga QPR berikut di Premier League: • VIVAbola | Share : This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Gaza Blitz - Turmoil And Tragicomedy At The BBC. |
You are subscribed to email updates from VIVAnews To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |