Bursa kerja: Scholes: MU Harus Tetap Kompetitif Tanpa Ferguson

Bursa kerja: Scholes: MU Harus Tetap Kompetitif Tanpa Ferguson


Scholes: MU Harus Tetap Kompetitif Tanpa Ferguson

Posted: 12 May 2013 02:51 PM PDT

Untuk kali kedua, dia mengumumkan gantung sepatu.

Klub

Paul Scholes dan Ryan Giggs (DAYLIFE)

VIVAbola - Tidak hanya menajer Manchester United (MU) Sir Alex Ferguson saja yang menyampaikan pesan perpisahan setelah laga kontra Swansea City, Minggu 12 Mei 2013. Gelandang veteran MU, Paul Scholes pun mengumumkan gantung sepatu untuk kali kedua.

'Pangeran Jahe' sebelumnya telah memutuskan pensiun pada di musim 2011-12. Namun salah satu pemain generasi emas Ferguson itu memutuskan kembali merumput.  Tapi di akhir musim ini, Scholes kembali mengambil keputusan untuk meninggalkan hingar bingar sepakbola.

Sejak bergabung ke skuad utama pada 1993-94, Scholes selalu menjadi pilihan utama MU.  Sepanjang karier bersama MU, Scholes telah bermain di 497 pertandingan menorehkan 107 gol. Di penghujung karier, pemain berambut ikal itu senang bisa ikut menyumbangkan banyak trofi buat The Red Devils.

Sebagai kado perpisahan, Scholes berhasil mempersembahkan gelar Premier ke-20 buat MU. Ini menjadi gelar Premier League ke-11 buat Scholes. Pemain 38 tahun itu menaruh harapan, MU bisa terus meraih kejayaan sepeninggal Sir Alex Ferguson.

"Ini merupakan hari baik. Kami telah memenangkan gelar Premier League. Itulah yang terpenting. Semoga, di tahun berikutnya kami mampu memberikan banyak trofi meski tanpa Ferguson," ujar Scholes sebagaimana dikutip BBCSport.

Scholes merasa, Ferguson memiliki andil besar dalam memoles bakat dan talenta yang dimiliki. Tanpa arsitek berkebangsaan Skotlandia itu, Schole merasa, mustahil kariernya bisa melejit sampai sekarang.

"Dan sekarang, ini momen yang tepat untuk pergi (pensiun). Secara pribadi, saya sangat menyukai musim ini. Namun dengan keberhasilan kami memenangkan gelar liga domestik membuat semua terasa istimewa," Scholes menambahkan.


• VIVAbola   |   Share :  

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Thatcher's Tyrants - The Tanks, The Guns, The Christmas Cards.

Milan Berbagi Poin dengan Roma

Posted: 12 May 2013 02:05 PM PDT

Hasil ini membuat Milan harus mewaspadai ancaman Fiorentina.

Klub

Pemain AC Milan, Stephan El Shaarawy  

VIVAbola - AC Milan harus puas bermain imbang dengan AS Roma dalam laga lanjutan Serie-A, Minggu 12 Mei 2013. Permainan keras yang diperagakan kedua kubu belum membuahkan hasil hingga peluit penjang dibunyikan.

Membuka pertandingan, AC Milan berusaha mengendalikan tempo permainan. Meski diperkuat dua bomber muda, Stephan El Shaarawy dan Mario Balotelli, ternyata belum membuat Milan bisa dengan mudah menjebol gawang I Lupi.

Milan justru harus kehilangan Sulley Muntari jelang turun minum karena sang pemain terkena kartu merah lantaran memprovokasi wasit. Hanya saja, Roma tidak belum bisa mengambil keunggulan jumlah pemain. Hingga turun minum tidak ada gol tercipta.

Memasuki babak kedua, Milan bermain dengan tempo lambat. Tim asuhan Massimiliano Allegri itu bermain lebih sabar membangun serangan. Tapi upaya mereka belum terlihat.

Nasib sial juga dialami Roma setelah sang kapten, Francesco Totti harus mendapat kartu kuning kedua setelah melakukan tindakan tidak sportif kepada Philippe Mexes pada menit 89. Tangan Totti tampak menyikut wajah Mexes saat berebut bola.

Hasil imbang tanpa gol menutup pertandingan di San Siro. Tambahan poin satu ini membuat Milan (69 poin) tidak bergerak dari posisi tiga. Justru, I Rossoneri harus waspada dari kejaran Fiorentina di peringkat 4 (67 poin) untuk mengamankan posisi 3 sekaligus menjaga peluang ke Liga Champions.

Sedangkan, hasil ini membuat peluang Roma lolos ke Europa League menipis. Roma saat ini berada di peringkat 7 mengemas 59 poin. Tim besutan Aurelio Andreazzoli itu terpaut 4 poin dari Udinese (63 poin) di peringkat 5.

Susunan Pemain
AC Milan:
Christian Abbiati, Mattia De Sciglio, Philippe Mexes, Christian Zapata, Kevin Constant, Sulley Muntari, Mathieu Flamini (Giampaolo Pazzini), Massimo Ambrosini, Kevin-Prince Boateng (Antonio Nocerino), Mario Balotelli, Stephan El Shaarawy (Robinho)

AS Roma:
Bogdan Lobont, Marquinhos, Leandro Castan, Nicolas Burdisso, Michael Bradley, Marco Antonio de Mattos Filho (Alessandro Florenzi), Simone Perrotta (Miralem Pjanic), Dodo, Erik Lamela, Pablo Daniel Osvaldo (Mattia Destro), Francesco Totti


• VIVAbola   |   Share :  

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Thatcher's Tyrants - The Tanks, The Guns, The Christmas Cards.

Djadjang Belum Puas Lihat Performa Persib

Posted: 12 May 2013 01:24 PM PDT

Klub

Djadjang Nurjaman (tengah) (Yadi/VIVAbola)

VIVAbola - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman menilai kemenangan 3-1 Persib Bandung atas Persela Lamongan tidak didapat dengan mudah. Menurut sang arsitek, Persib sulit mengembangkan permainan karena di bawah tekanan lawan.

Dia merasa, kemenangan dengan skor meyakinkan itu tidak mencerminkan dominasi Persib atas Laskar Joko Tingkir. Terutama di babak pertama. Djadjang melihat, 'Maung Bandung' sulit mengembangkan permainan di menit awal laga.

"Walaupun kami dapat gol cepat dan unggul 2-1 di babak pertama. Tapi permainan di babak pertama tidak berkembang. Di babak kedua baru kami bisa bermain lebih baik dan sesuai dengan karakter permainan selama ini yang kami perlihatkan," ucap Djanur dalam konferensi pers selepas pertandingan.

Djadjang tidak habis pikir, Persib hanya mampu mencetak satu gol di babak kedua melalui Kenji Adachihara pada menit 62. Padahal, Persib kerap menciptakan peluang berbahaya."Kami dapat banyak peluang di babak kedua. Dua diantaranya dari Atep, tapi dia sepertinya ada sedikit masalah dengan sentuhan akhir," papar Djanur.

Dalam kesempatan itu, Djadjang juga menyoroti kinerja striker jangkung, Sergio Van Dijk. Mantan pemain Persib itu mengakui, Van Dijk sedang mengalami masa surut. Penyerang naturalisasi Indonesia itu terakhir kali mencetak gol ke gawang Arema pada 20 April 2013 lalu.

"Van Dijk sepertinya sedang masuk tahap fluktuatif. Sebenarnya itu wajar karena setiap pemain pasti pernah mengalaminya. Kali ini sia memang bermain kurang baik. Mungkin karena penjagaan lawan sekarang jauh lebih ketat," ucap Djanur.

Kondisi berbeda ditunjukan tandem Van Dijk di lini depan, Kenji Adachihara. Pada laga ini, dia terpilih jadi man of the match setelah menyumbang satu gol dan satu assist untuk gol yang diciptakan M. Ridwan pada menit 28.

"Bila Kenji terpilih jadi pemain terbaik, saya sepakat karena dia tampil sangat baik pada pertandingan ini. Dia rajin bergerak dan berperan besar untuk gol kedua dan melengkapinya lewat gol yang diciptakan," ucap Djanur.

"Saya selalu menikmati permainan saat tim bermain di Stadion Si Jalak Harupat. Permukaan lapangan cukup baik dan gol itu juga dipengaruhi kondisi lapangan," ujar Kenji menimpali.

Sesalkan emosi pemain Persela

Di lain pihak, caretaker Persela, Didik Ludiyanto menyesalkan terjadinya gol cepat 5 menit selepas kick-off yang dicetak Firman Utina. Gol tersebut, menurut Didik, telah meruntuhkan mental bertanding anak asuhnya. "Saya sudah ingatkan agar mereka tidak lengah di 20 menit pertama. Sangat disayangkan, kami kebobolan begitu cepat," ucap Didik.

Selain gol cepat, Didik menyebut, faktor emosi para pemain memiliki andil bagi kekalahan Persela. Bahkan, pemain Persela, Oh Inkyun harus mendapat kartu merah di menit 83."Kami terlalu mudah mendapatkan kartu kuning dan kartu merah. Seharusnya, bisa dihindari kalau emosi bisa lebih terkontrol," dia menambahkan.


• VIVAbola   |   Share :  

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Thatcher's Tyrants - The Tanks, The Guns, The Christmas Cards.

Bursa kerja: Scholes: MU Harus Tetap Kompetitif Tanpa Ferguson cari kerja